Rabu 29 Dec 2021 06:25 WIB

Transmisi Lokal Omicron, Kemenkes: Perketat Perjalanan Lokal

Karena mobilitas sangat memengaruhi terjadinya lonjakan atau potensi lonjakan kasus.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Fuji Pratiwi
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (Dirjen P2P) Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi. Dengan temuan kasus transmisi lokal Omicron, Kemenkes akan memperketat perjalanan lokal.
Foto: DOk BNPB
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (Dirjen P2P) Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi. Dengan temuan kasus transmisi lokal Omicron, Kemenkes akan memperketat perjalanan lokal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan RI mengumumkan adanya satu kasus transmisi lokal varian baru Omicron di Jakarta. Adanya satu kasus transmisi lokal tersebut menambah jumlah kasus konfirmasi positif Omicron di Indonesia menjadi 47 kasus. Dengan demikian sebanyak 46 kasus merupakan kasus impor dan 1 kasus transmisi lokal.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, dengan adanya transmisi lokal, Kemenkes pun memastikan untuk memperkuat pelaku perjalanan lokal. Karena mobilitas sangat memengaruhi terjadinya lonjakan atau potensi lonjakan kasus.

Baca Juga

"Maka, tentunya kita akan memperkuat untuk mobilitas atau pergerakan lokal terutama di akhir atau menjelang libur Nataru ini," kata Nadia dalam Konferensi Pers secara daring, Selasa (28/12).

"Yang artinya bahwa kita harus betul-btul memastikan bahwa yang melakukan perjalan dengan moda transportasi apapun harus sudah divaksinasi lengkap dan memiliki hasil tes antigen negatif 1x24 jam, kita perkuat di sana," sambung Nadia.

Pemerintah, kata dia, akan selalu melakukan pemantauan terhadap peningkatan risiko penularan Covid-19 baik di level provinsi maupun di level kabupaten. Pemerintah pusat dan pemerintah daerah terus bekerja sama dengan semua pihak untuk terus memantau terutama jika muncul adanya potensi-potensi klaster. Hal ini dapat mempercepat investigasi dan penilaian apakah ada keterkaitan dengan varian baru Omicron atau tidak.

Kemudian, untuk kasus-kasus yang dicurigai Omicron ataupun untuk memastikan survillance berjalan maka nantinya diperkuat mekanisme pemeriksaan SGTF. Hal ini agar deteksi bisa dilakukan lebih cepat untuk memastikan sebuah kasus itu probable atau tidak.

"Yang terakhir adalah perkuat survailance. Nanti kami akan mendorong semua laboratorium yang memberikan hasil positif pada kasus yang ditemukan untuk segera melaporkan dan me-link-kan yang bersangkutan untuk dirujuk pada isolasi terpusat," jelas Nadia.

Ia juga meminta masyarakat menghindari kerumunan dan selalu memakai masker. Ia mengajak mereka belum divaksinasi untuk segera divaksinasi.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement