REPUBLIKA.CO.ID, SARAJEVO -- Seorang jaksa kejahatan perang Bosnia telah mendakwa sembilan orang etnis Serbia Bosnia atas pembunuhan sekitar 100 Muslim pada awal masa Perang Bosnia 1992-1995. Kantor kejaksaan Bosnia dalam sebuah pernyataan pada Rabu (29/12), mengatakan 100 Muslim itu termasuk tujuh yang merupakan semua anggota keluarga.
Dilansir di VOA News, Kamis (30/12), sembilan pria yang didakwa itu termasuk mantan anggota dan komandan dari tentara masa perang Serbia Bosnia. Mereka dituduh membunuh warga sipil Bosnia dari daerah sekitar kota Bosnia tenggara, Nevesinje. Korban sipil itu termasuk puluhan wanita, orang tua dan anak-anak kecil.
Kantor kejaksaan mengatakan tujuh keluarga termasuk di antara mereka yang tewas pada musim panas 1992. Jenazah dari 49 orang telah ditemukan, sementara 47 orang masih belum ditemukan.
Pengadilan negara Bosnia perlu mengonfirmasi dakwaan agar kasus tersebut dapat dilanjutkan. Bosnia masih mencari orang-orang yang hilang dan mencari keadilan terhadap para tersangka pelaku, meskipun 26 tahun setelah berakhirnya perang yang menghancurkan antara Serbia Ortodoks, Kroasia Katolik dan Muslim Bosnia itu. Peristiwa itu telah menewaskan sekitar 100 orang.
Pada saat yang sama, negara Balkan itu tengah mengalami krisis politik terburuk pasca perang. Para pemimpin Serbia Bosnia mengancam untuk menarik diri dari lembaga nasional Serbia, termasuk angkatan bersenjata gabungan, yang meningkatkan kekhawatiran akan konflik baru.
Perang Bosnia adalah perang antara etnis Bosnia dan Serbia yang berlangsung pada 1992 hingga 1995. Konflik ini melibatkan Bosnia dan Republik Federal Yugoslavia (kemudian berganti nama menjadi Serbia dan Montenegro) serta Kroasia.
Selain menelan korban jiwa, Perang Bosnia juga menghancurkan berbagai tempat ibadah dan bangunan. Menurut Uni Islam Bosnia, tercatat sebanyak 614 masjid, 218 ruang ibadah, 69 tempat pelatihan Alquran, empat pondok kaum religius, 37 makam, dan 405 benda bersejarah yang dimiliki oleh yayasan-yayasan Muslim dihancurkan. Sekitar 534 masjid di wilayah yang dikendalikan oleh pasukan Serbia dihancurkan. Sementara 80 masjid dihancurkan di wilayah di bawah pasukan Kroasia.