REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Saat musibah terbesar terjadi, yakni ketika wafatnya Rasulullah ﷺ, banyak umat Islam dari kalangan Arab yang menyatakan keluar dari agama atau murtad, meski dakwah yang disampaikan Rasulullah Muhammad ﷺ telah berjalan selama 23 tahun.
Dikutip dari buku Inilah Faktanya karya Dr Utsman bin Muhammad al-Khamis, Mereka yang murtad di antaranya adalah (1) kabilah Asad dan Quraizhah, yang dipimpin Thulaihah al-Asadi, (2) penduduk Kindah dan Orang-orang yang tinggal di daerah sekitarnya, pimpinan al-Asy‘ats bin Qais al-Kindi, (3) penduduk Mudzhij dan orang-orang yang tinggal tidak jauh dari daerah ini, dan mereka dipimpin al-Aswad al-‘Ansi.
Selanjutnya, (4) Bani Hanifah, yang dipimpin Musailamah sang pendusta, (5) Bani Salim pimpinan al-Fuja‘ah, (6) dan Bani Tamim, bersama dengan Sijah at-Taghlibiyyah. Ada pula orang-orang yang enggan membayar zakat, namun tidak keluar dari Islam.
Guna menghentikan pembangkangan kaum tersebut, Abu Bakar RA menyerahkan bendera perang kepada Khalid bin al-Walid RA, dan memerintahkannya untuk menangani Thulaihah bin Khuwailid al-Asadi. Segera sesudah melaksanakan tugasnya ini, Khalid diinstruksikan supaya menuju ke tempat Malik bin Nuwairah di daerah Bithah dan mengepungnya.
Abu Bakar juga mengangkat Ikrimah bin Abu Jahal sebagai komandan suatu pasukan untuk memerangi Musailamah sang pendusta. Pasukan ini diikuti oleh pasukan Syurahbil bin Hasanah RA, yang berada di belakangnya.
Di samping dua orang itu, Abu Bakar mengangkat Khalid bin Sa‘id bin al-‘Ash RA sebagai komandan pasukan yang dikirim ke dataran tinggi Syam. Dia juga mengangkat 'Amr bin al-‘Ash RA lalu mengutus pasukannya ke Qudha‘ah, Wadi‘ah, dan al-Harits. Kemudian dia mengangkat al-‘Ala’ bin al-Hadhrami Radhiyallahu Anhu dan memerintahkannya menuju Bahrain. (Al Bidayah wan Nihayah)
Kemudian, dia mengangkat Hudzaifah bin Mihshan al-Ghathfani RA, lalu mengirimkan pasukannya ke penduduk Diba, ‘Urfujah, dan Hartsamah. Dia mengangkat pula Tharafah bin Hajib RA, yang ditugaskan untuk pergi ke wilayah Bani Salim dan orang-orang Hawazin yang bersama mereka.
Tidak lupa, dia mengangkat Suwaid bin Muqarrin RA dan menugaskan pasukannya ke Tihamah di Yaman.