Seorang anak penyintas bencana berjalan di depan bilik hunian sementara (Huntara) di Kelurahan Duyu, Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (4/1/2022). Pemerintah setempat berkomitmen untuk segera menyelesaikan masalah penyintas bencana pada tahun ini terutama soal pembangunan hunian tetap (Huntap) bagi sekitar 4.500 Kepala Keluarga yang saat ini masih berada di sejumlah huntap yang tersebar di Palu. (FOTO : ANTARA/Basri Marzuki)
Penyintas bencana berjalan di depan bilik hunian sementara (Huntara) di Kelurahan Duyu, Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (4/1/2022). Pemerintah setempat berkomitmen untuk segera menyelesaikan masalah penyintas bencana pada tahun ini terutama soal pembangunan hunian tetap (Huntap) bagi sekitar 4.500 Kepala Keluarga yang saat ini masih berada di sejumlah huntap yang tersebar di Palu. (FOTO : ANTARA/Basri Marzuki)
Seorang penyintas bencana menunggui dagangannya di depan bilik hunian sementara (Huntara) di Kelurahan Duyu, Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (4/1/2022). Pemerintah setempat berkomitmen untuk segera menyelesaikan masalah penyintas bencana pada tahun ini terutama soal pembangunan hunian tetap (Huntap) bagi sekitar 4.500 Kepala Keluarga yang saat ini masih berada di sejumlah huntap yang tersebar di Palu. (FOTO : ANTARA/Basri Marzuki)
inline
REPUBLIKA.CO.ID,PALU -- Seorang anak penyintas bencana berjalan di depan bilik hunian sementara (Huntara) di Kelurahan Duyu, Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (4/1/2022).
Pemerintah setempat berkomitmen untuk segera menyelesaikan masalah penyintas bencana pada tahun ini terutama soal pembangunan hunian tetap (Huntap) bagi sekitar 4.500 Kepala Keluarga yang saat ini masih berada di sejumlah huntap yang tersebar di Palu.
sumber : Antara
Advertisement