REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin berharap perguruan tinggi bisa memainkan peran lebih untuk kepentingan Indonesia di tingkat ASEAN. Ia menilai, ada beberapa peran yang dapat dimainkan perguruan tinggi bagi kepentingan Indonesia di ASEAN.
Pertama, kata Wapres, perguruan tinggi dapat memberikan pandangan dan rekomendasi terkait isu prioritas yang menjadi kepentingan Indonesia di kawasan ASEAN, baik di bidang politik, ekonomi, dan sosial-budaya. Kedua, perguruan tinggi mampu memberikan solusi atas pemasalahan pengangguran di Indonesia dan di ASEAN melalui penguatan kerja sama di bidang ketenagakerjaan.
"Kita ingin kerja sama ASEAN dapat memberikan kehidupan yang lebih baik bagi para generasi muda ASEAN," ujar Wapres saat memberikan orasi ilmiah di acara Dies Natalis Universitas Brawijaya (UB) ke-59 secara daring, Rabu (5/1).
Kiai Ma'ruf melanjutkan, peran perguruan tinggi lainnya bagi Indonesia juga untuk menjawab tantangan dan kebutuhan ASEAN melalui penajaman dan titik berat pada sektor ekonomi atau Priority Economic Deliverables (PED). Antara lain pemulihan ekonomi, keberlanjutan pembangunan, dan ekonomi digital.
Sedangkan keempat, Wapres mendorong perguruan tinggi terus berkomitmen untuk melaksanakan integrasi ekonomi ASEAN yang modern dan maju. "Yang menunjukkan kesungguhan ASEAN untuk tidak hanya meningkatkan konektivitas fisik melalui pembangunan infrastruktur, tetapi juga lebih fokus pada konektivitas digital," kata Kiai Ma'ruf.
Ia juga berharap, perguruan tinggi mampu memanfaatkan Keketuaan Indonesia di ASEAN pada tahun 2023 nanti. Khususnya, untuk mendorong peran sektor pendidikan dalam rangka memperkuat integritas ASEAN melalui kerja sama pendidikan, utamanya melalui ASEAN University Network.
Kemudian terakhir, perguruan tinggi juga diharapkan dapat memperkuat kerja sama ekonomi kreatif di ASEAN sebagai salah satu wujud strategi pemulihan ekonomi ASEAN.
Dalam kesempatan itu, ia juga berharap Universitas Brawijaya dapat mewujudkan visinya untuk menjadi universitas yang berdaya saing di tingkat internasional, khususnya di ASEAN. Selain itu, memfasilitasi mahasiswanya untuk bersaing di pasar kerja yang semakin terbuka dan kompetitif, bahkan mampu menjadi industriawan yang menciptakan lapangan kerja dan menjadikan UMKM Indonesia naik kelas bersama-sama.
"Universitas Brawijaya juga mesti mempunyai jaringan dengan berbagai perguruan tinggi terbaik di dunia untuk melakukan kerja sama, misalnya pertukaran dosen dan mahasiswa, penelitian bersama, dan pengembangan kurikulum," katanya.