Selasa 04 Jan 2022 21:20 WIB

LTMPT Ingatkan Adanya Perguruan Tinggi yang Punya Kebijakan Blacklist

Ada sejumlah PTN yang menerapkan kebijakan 'daftar hitam'.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Mas Alamil Huda
Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), Mochamad Ashari, mengingatkan adanya sejumlah perguruan tinggi negeri (PTN) yang menerapkan kebijakan 'daftar hitam' kepada sekolah yang siswanya diterima Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) tapi tidak mengambilnya. Foto: Ketua LTMPT yang juga Rektor ITS Surabaya Mochamad Ashari (kanan).
Foto: Antara/Moch Asim
Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), Mochamad Ashari, mengingatkan adanya sejumlah perguruan tinggi negeri (PTN) yang menerapkan kebijakan 'daftar hitam' kepada sekolah yang siswanya diterima Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) tapi tidak mengambilnya. Foto: Ketua LTMPT yang juga Rektor ITS Surabaya Mochamad Ashari (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), Mochamad Ashari, mengingatkan adanya sejumlah perguruan tinggi negeri (PTN) yang menerapkan kebijakan 'daftar hitam' kepada sekolah yang siswanya diterima Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) tapi tidak mengambilnya. Menurut dia, kebijakan tersebut bukan merupakan instruksi dari LTMPT.

"Kalau tidak masuk sehingga berikutnya ada perguruan tinggi yang melakukan blacklist, itu perguruan tinggi masing-masing ada yang melakukan itu, tapi tidak semua," ungkap Ashari dalam konferensi pers di Kemendikbudristek, Jakarta, Selasa (4/1).

Baca Juga

Ashari mengatakan, persaingan dalam SNMPTN, yang merupakan seleksi berdasarkan nilai akademik atau dengan prestasi lainnya, sangatlah ketat. Dari keseluruhan pendaftar, nantinya hanya ada 20 persen calon mahasiswa yang akan diterima lewat jalur SNMPTN. Karena itu, akan amat disayangkan jika ada yang mendapatkannya tapi tidak diambil.

"Karena persaingan ketat, sudah diterima tidak dimasuki, perguruan tinggi jadi pusing juga ada kursi kosong," jelas rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya itu.