Kamis 06 Jan 2022 00:03 WIB

PSG Membujuk, Real Madrid Merayu, Lalu Klub Mana yang Bakal Dipilih Mbappe Kelak?

Real Madrid merasa sudah cukup mencoba meyakinkan PSG untuk melepaskan Mbappe

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Muhammad Akbar
Kylian Mbappe dari Paris Saint-Germain bereaksi saat pertandingan sepak bola grup A Liga Champions UEFA antara Manchester City dan Paris Saint-Germain (PSG) di Manchester, Inggris, Kamis (25/11) dini hari WIB.
Foto: EPA-EFE/Peter Powell
Kylian Mbappe dari Paris Saint-Germain bereaksi saat pertandingan sepak bola grup A Liga Champions UEFA antara Manchester City dan Paris Saint-Germain (PSG) di Manchester, Inggris, Kamis (25/11) dini hari WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Klaim salah satu agen pesepakbola terkemuka asal Italia, Giovanni Branchini, menjadi percikan pertama soal rumor kepindahan Kylian Mbappe dari Paris Saint-Germain (PSG) pada jendela transfer tengah musim ini.

Agen yang pernah bekerjasama dengan Manuel Rui Costa, Clarence Seedorf, Ronaldo, itu menyebut, Real Madrid telah menawarkan dana transfer sebesar 50 juta euro demi memboyong Mbappe. Selang beberapa jam, klaim Branchini itu dibantah Los Blancos.

Baca Juga

Kendati tidak secara langsung mengeluarkan pernyataan resmi, Madrid disebut tidak pernah melayangkan tawaran kepada PSG untuk merekrut Mbappe pada jendela transfer Januari kali ini. Bantahan Madrid itu dimuat dalam sebuah laporan media asal Spanyol, Cadena Cope.

Madrid merasa sudah cukup dengan mencoba meyakinkan PSG melepas Mbappe pada awal musim ini. Saat itu, Los Blancos siap menggelontorkan dana sebesar 200 juta euro agar Les Parissien melepas penyerang berusia 23 tahun itu. Namun, PSG bergeming.

Klub asal Ibu kota Prancis itu merasa cukup yakin bisa membujuk Mbappe menandatangani kontrak baru. Dengan kemampuan yang dimiliki Mbappe, klub mana yang tidak tergiur mendapatkan servicenya.

Kecepatan, kelincahan, kemampuan olah bola, kreativitas, pergerakan tanpa bola, insting dalam mencetak gol, pemahaman taktik Mbappe berada di atas rata-rata pemain seusianya.

Gaya permainan Mbappe kerap disebut memiliki kemiripan dengan gaya permainan legenda Arsenal asal Prancis, Thierry Henry, dan striker legendaris asal Brasil, Ronaldo.

Deretan penghargaan individu, mulai dari gelar pemain muda terbaik versi France Football pada 2018 hingga pemain muda terbaik di gelaran Piala Dunia 2018 sudah cukup menggambarkan kemampuan Mbappe.

Belum lagi dengan keberhasilan Mbappe memuncaki daftar top skorer Ligue 1 dalam tiga musim terakhir. Baru menginjak usia 23 tahun, Mbappe sudah mencetak 180 gol dan 94 assist dari 259 penampilan di level klub. Belum lagi dengan torehan 24 gol dan 20 assist dari 53 caps bersama timnas Prancis.

Kesempatan mendapatkan Mbappe bertambah menggiurkan apabila menilik situasi kontraknya bersama PSG. Klub peminat Mbappe berpeluang mendatangkan eks penyerang AS Monaco itu tanpa perlu membayar mahar nilai transfer kepada klub pemiliknya.

Terhitung sejak 1 Januari 2022, Mbappe sudah bisa melakukan negosiasi pra-kontrak dengan klub lain di luar Prancis. Pasalnya, Mbappe sudah memasuki enam bulan terakhir kontraknya bersama Mbappe. Hal ini merujuk pada aturan Bosman yang mulai diterapkan di kancah sepak bola Eropa pada 1995 silam.

Kendati pada awal kemunculannya aturan Bosman dinilai merugikan klub, klub-klub peminat Mbappe bisa berterima kasih atas perjuangan pesepakbola asal Belgia, Jean-Marc Bosman, yang menjadi pangkal diterapkannya aturan ini. Klub-klub peminat Mbappe bisa bermanuver untuk membujuk Mbappe meninggalkan PSG.

Dalam perkembangannya, Madrid menjadi klub yang paling sering disebut-sebut dalam rumor kepindahan Mbappe. Perekrutan Mbappe dinilai menjadi wujud awal ambisi Presiden Real Madrid, Florentino Perez, untuk menghadirkan kembali Los Galacticos di skuad Los Blancos.

Mbappe yang dinilai mewakili era baru, setelah era Cristiano Ronaldo-Lionel Messi, menjadi sosok yang tepat untuk mengisi barisan pemain bintang di skuad Los Blancos. Rumor kepindahan Mbappe ke Madrid sempat sedikit mereda usai pernyataan dari pemain yang mengantarkan Prancis merengkuh titel Piala Dunia 2018 tersebut.

Dalam sebuah wawancara dengan media asal Prancis, Mbappe menegaskan, tidak akan bergabung ke Madrid pada Januari tahun ini. Satu-satunya hal yang dipikirkan Mbappe soal Madrid adalah bagaimana mengalahkan mereka di babak 16 besar Liga Champions.

''Satu hal yang terlintas di benak saya adalah bagaimana mengalahkan mereka. Kami siap dan saya akan memberikan kemampuan terbaik saya buat PSG di sisa musim ini,'' ujar Mbappe.

Pelatih PSG, Mauricio Pochettino, juga agaknya sudah tidak mau ambil pusing dengan situasi kontrak di Mbappe. Buat pelatih asal Argentina itu, hal terpenting adalah Mbappe mampu memberikan kemampuan terbaiknya pada musim ini.

‘'Mbappe sudah cukup dewasa dalam menanggapi masalah itu. Klub memang menginginkan dia untuk bisa bertahan. Namun, kami hanya berharap, setidaknya dia bisa mempertahankan konsitensi performa di level tertinggi,'' kata Pochettino seperti dilansir Liverpool Echo, beberapa waktu lalu.

Dengan segala perkembangan rumor transfer Mbappe, rasanya tinggal menunggu waktu buat Mbappe untuk hijrah ke Madrid. Satu-satunya yang bisa dilakukan PSG adalah memaksimalkan kemampuan Mbappe pada sisa musim ini. Kendati begitu, seperti halnya yang terjadi di atas lapangan, apapun masih bisa terjadi di jendela transfer pemain.

Kemungkinan Mbappe untuk hijrah ke Madrid masih terbuka, dan kian lebar pada akhir musim ini. Namun, peluang PSG untuk terus menyakinkan Mbappe membubuhkan tanda tangan di kontrak anyar juga belum sepenuhnya tertutup.

Apabila nantinya Mbappe bertahan di PSG, maka Florentino Perez agaknya mesti merombak rencana dan pondasi awal dalam ambisinya membangun Los Galacticos edisi teranyar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement