REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Provinsi Jawa Barat (Jabar) meminta segenap kadernya di Kota Bekasi untuk tetap solid. hal itu menyikapi peristiwa penangkapan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi alias pepen yang merupakan kader partainya oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Sebagai kader tetap menjalankan kegiatan dan program partai seperti biasa, tetap jaga soliditas partai, sambil mendoakan yang terbaik untuk Pak RE," kata Wakil Ketua Bidang Organisasi DPD Partai Golkar Jabar, Aria Giri Naya di Kota Bekasi, Kamis (6/1).
Menurut Ari, peristiwa penangkapan Rahmat Effendi bisa menjadi bahan evaluasi bagi kadernya untuk bekerja sesuai aturan yang berlaku. Aria menjelaskan, peristiwa penangkapan oleh KPK pada Rabu (5/1), wajib menjadi bahan introspeksi bagi seluruh kader partai berlambang pohon beringin di mana pun berada.
"Kejadian ini harus dijadikan bahan introspeksi yang harus membuat kita sadar bahwa setiap kader harus taat aturan dan patuhi koridor hukum yang ada," kata Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD Golkar Kota Bekasi itu.
KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi beserta belasan orang lain yang terlibat di wilayah Kota Bekasi, Rabu. Pepen ditangkap bersama jajaran pejabat di lingkungan Pemkot Bekasi serta pengusaha dalam operasi senyap KPK.
Selain menangkap belasan oknum, KPK juga menyita sejumlah uang barang bukti yang diduga dihasilkan dari proses lelang jabatan dan kegiatan di lingkup Pemkot Bekasi. Hingga kini komisi antirasuah itu masih melanjutkan proses hukum kasus ini.