REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mulai mempersiapkan diri untuk menghadapi pemilihan umum (Pemilu) 2024 pada 2022. Dalam dua tahun ke depan, partai tersebut menekankan agar tak terjadinya konflik internal yang dapat mengganggu konsolidasi.
"Tidak akan mungkin kemenangan itu kita dapatkan dengan perpecahan dan konflik-konflik yang ada, tentu dengan kebersamaan, persatuan, dan kerja keras kita," ujar Ketua Mahkamah PPP Ade Irfan Pulungan dalam acara tasyakuran Harlah ke-49 PPP, Kamis (6/1).
Dalam menghadapi Pemilu 2024, PPP memiliki slogan 'Merawat Persatuan dengan Pembangunan'. Slogan tersebut harus ditanamkan di benak seluruh pengurus dan kader untuk menyongsong kemenangan dalam kontestasi lima tahunan itu.
"Dengan kerja keras kita, apa yang kita inginkan InsyaAllah jika punya niat, jika punya ikhtiar yang kuat, pasti Allah SWT akan memberikan jalan kemenangan buat kita," ujar Ade.
Wakil Ketua Umum PPP Zainut Tauhid Sa'adi mengatakan, PPP sudah memasuki usia yang senior. Satu tahun jelang 50 tahun, ia berharap, partai berlambang Kakbah itu belajar dari pengalaman untuk menghadapi Pemilu 2024.
"Satu tahun menjelang ulang tahun emas, mudah-mudahan di usia yang sudah dewasa, yang semakin matang menjadikan kita semuanya belajar dari pengalaman-pengalaman demi menyongsong kemenangan," ujar Zainut.
Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa mengatakan, 2022 adalah momentum persiapan untuk menghadapi Pemilu 2024. Pada tahun ini, seluruh kader diminta untuk mematangkan persiapan untuk menghadapi kontestasi lima tahunan tersebut.
Dalam dua tahun ke depan, Suharso juga meminta pengurus dan kader PPP tak berkonflik jelang Pemilu 2024. Pasalnya, konflik dan masalah dapat membuat konsolidasi partai tidak berjalan dengan baik.
"Sekecil apapun ketidaksukaan dan ketidaknyamanan, jangan sampai itu ada. Perbedaan itu adalah sunnatullah dan tidak dapat dihindarkan. Perbedaan tidak harus selalu berakhir dengan konflik," ujar Suharso.
Baca juga: Temui Gus Yahya, Erick Thohir: BUMN Komitmen Sinergi dengan PBNU