Selasa 11 Jan 2022 19:20 WIB

Tanpa Vaksin Booster, Ibu Hamil Berisiko Lahirkan Bayi Prematur Kalau Kena Covid-19

Ibu hamil di Inggris diserukan untuk mendapatkan dosis booster vaksin Covid-19.

Rep: Puti Almas/ Red: Reiny Dwinanda
Ibu hamil (Ilustrasi). Pemberian dosis booster vaksin Covid-19 bagi ibu hamil penting karena ada risiko untuk melahirkan secara prematur yang mencapai 20 persen andaikan kena Covid-19.
Foto: Pixabay
Ibu hamil (Ilustrasi). Pemberian dosis booster vaksin Covid-19 bagi ibu hamil penting karena ada risiko untuk melahirkan secara prematur yang mencapai 20 persen andaikan kena Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Setiap perempuan yang sedang mengandung atau hamil disarankan segera mendapatkan dosis tambahan atau booster vaksin Covid-19 untuk mencegah infeksi virus corona jenis baru. Pemberian suntikan ketiga penting karena ada risiko untuk melahirkan secara prematur yang mencapai 20 persen.

"Jika ibu hamil tertular Covid-19, terutama pada trimester terakhir kehamilan, ada risiko kelahiran prematur hingga 20 persen," ujar Jeremy Brown, profesor di Komite Bersama Vaksinasi dan Imunisasi (JCVI), Inggris, dilansir The Sun, Selasa (11/1/2022).

Baca Juga

Data dari Sistem Pengawasan Obstetri Inggris menunjukkan bahwa 96,3 persen ibu hamil yang dirawat di rumah sakit dengan gejala Covid-19 antara Mei hingga Oktober 2021 tidak divaksinasi. Sepertiga di antaranya atau sekitar 33 persen membutuhkan bantuan pernapasan.

Sementara itu, sekitar satu dari lima perempuan yang dirawat di rumah sakit karena Covid-19 melihat bayi mereka lahir prematur dan dilarikan ke unit neonatal. Saat ini, varian yang cenderung beredar, omicron menjadi kekhawatiran bahwa penularan dapat terjadi dengan mudah, termasuk kepada ibu hamil.

Vaksinasi dosis penguat dianggap dapat memberi perlindungan dari varian ini.  Data terbaru juga menunjukkan bahwa vaksin Covid-19 aman bagi ibu hamil dan bayi yang dikandungnya. Pemberiannya juga disebut tidak berdampak apapun pada kesuburan.

Sejak April 2021, sekitar 84 ribu ibu hamil telah menerima satu dosis dan lebih dari 80 ribu telah menerima dua dosis vaksin Covid-19. Edward Morris, Presiden Royal College of Obstetricians and Gynaecologists, menyambut kampanye nasional vaksinasi sebagai cara penting untuk memperkuat pesan yang sangat jelas kepada para ibu hamil bahwa vaksinasi memberikan perlindungan terbaik bagi mereka dan bayi dari penyakit wabah ini.

"Kami mendesak semua ibu hamil untuk mendapatkan vaksinasi sesegera mungkin dan untuk mendapatkan booster tiga bulan setelah dosis kedua," kata Morris.

Lebih lanjut, Morris menyatakan, sangat prihatin karena masih banyak ibu hamil yang belum divaksinasi Covid-19. Ia menyebut, kampanye akan membantu meyakinkan mereka bahwa vaksinasi itu aman dan efektif.

"Ibu hamil lebih rentan sakit parah akibat Covid-19, dan ini dapat menyebabkan peningkatan risiko melahirkan prematur, dan bayi lahir dalam keadaan meninggal," kata Morris.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement