Rabu 12 Jan 2022 00:16 WIB

Vaksin Khusus Omicron Diprediksi Tersedia Maret 2022, Memangnya Perlu?

Pfizer-BioNTech, Moderna, dan Johnson & Johnson kembangkan vaksin khusus omicron.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Vaksin Covid-19. Pfizer-BioNTech, Moderna, dan Johnson & Johnson sedang mengembangkan vaksin Covid-19 yang khusus untuk menghadapi varian omicron dari SARS-CoV-2.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Vaksin Covid-19. Pfizer-BioNTech, Moderna, dan Johnson & Johnson sedang mengembangkan vaksin Covid-19 yang khusus untuk menghadapi varian omicron dari SARS-CoV-2.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pfizer-BioNTech, Moderna, dan Johnson & Johnson mengungkapkan bahwa mereka sedang mengembangkan vaksin Covid-19 terbaru yang akan menarget varian omicron. Bila berjalan lancar, sebagian vaksin sudah bisa tersedia pada Maret 2022.

Pfizer mengungkapkan bahwa mereka akan melakukan studi pada manusia mengenai vaksin yang spesifik untuk omicron pada Januari. Bila semua sesuai rencana, vaksin ini akan siap digunakan pada Maret.

Baca Juga

CEO Moderna Stephane Bancel juga mengungkapkan bahwa vaksin Covid-19 baru mereka untuk varian omicron akan segera memasuki tahap uji klinis. Selain itu, Bancel mengungkapkan bahwa perusahaannya telah berdiskusi dengan berbagai pejabat di banyak negara mengenai strategi terbaik untuk mendistribusikan booster tersebut.

"Kami meyakini itu akan mengandung mRNA omicron," kata Bancel, seperti dilansir NBC News, Selasa (11/1/2022).

Di sisi lain, Juru Bicara Johsnon & Johnson Jake Sargent mengungkapkan bahwa perusahaannya tak memiliki perbaruan terhadap vaksin mereka. Akan tetapi, per November 2021, perusahaan Johnson & Johnson sempat mengutarakan bahwa mereka sedang berupaya membuat vaksin spesifik untuk omicron.

Terlepas dari upaya para pembuat vaksin ini, beberapa ahli menilai vaksin khusus untuk omicron mungkin tak akan lagi diperlukan ketika vaksin-vaksin tersebut tersedia. Alasannya, seperti varian-varian lain, omicron juga akan datang dan pergi.

"Infeksi omicron di dunia telah melonjak dan kemudian menurun dengan cepat," ungkap profesor di bidang mikrobiologi dan imunologi John Moore di Will Cornell Medical College.

Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat dr Rochelle Walensky mengungkapkan bahwa kasus infeksi SARS-CoV-2 varian omicron memang meningkat dengan cepat di banyak negara. Namun, kasusnya juga akan menurun dengan cepat pula.

Naik-turunnya diagnosis Covid secara historis telah ditunjukkan sebagai "gelombang". Akan tetapi, Walensky memprediksi bahwa lonjakan omicron di AS dapat divisualisasikan lebih sebagai "pemecah es".

Artinya, kenaikan dan penurunan kasusnya dramatis dalam kasus yang mirip dengan Afrika Selatan, negara yang telah melewati lonjakan omicron terlebih dulu.

"Saya pikir di tempat-tempat yang kita lihat tanjakan sangat terjal, kita mungkin juga melihat penurunan yang curam pula," kata Walensky dalam taklimat media pada Jumat (7/1/2022), dikutip NBC News.

Pendapat serupa juga disampaikan oleh Dr Peter Hotez dari Center for Vaccine Development. Menurut Dr Hotez, dunia mungkin akan menghadapi varian global baru ketika vaksin atau booster khusus untuk omicron muncul.

Baca juga : Masyarakat yang Penuhi Syarat Booster Diminta Datangi Sentra Vaksinasi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement