REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengevaluasi desain infrastruktur di Jayapura, Papua. Kota itu diketahui baru saja diterjang banjir yang mengakibatkan delapan warga meninggal.
"Tadi ada saran dan rekomendasi kepada Kementerian PUPR untuk segera meninjau kembali desain infrastruktur yang dibangun, terutama yang belum memperhitungkan perubahan iklim," kata Muhadjir usai rapat penanganan banjir Jayapura bersama kementerian/lembaga terkait di Jakarta, Selasa (11/1/2022).
Menurut Muhadjir, hasil evaluasi desain infrastruktur itu bisa dijadikan acuan dalam pembangunan infrastruktur selanjutnya di seluruh Indonesia. "Mudah-mudahan kejadian di Jayapura ini bisa dijadikan prototipe dan model untuk kemudian diterapkan di daerah yang lain,” ujarnya lewat siaran pers.
Sebelumnya, banjir dan longsor melanda Kota Jayapura, Provinsi Papua, mulai Kamis (6/1) malam. Pada Ahad (9/1/2022), banjir meluas ke Kabupaten Jayapura.
Baca juga : TNI AL Kerahkan Personel untuk Evakuasi Warga Jayapura yang Terjebak Banjir
Menurut data BNPB, banjir dan longsor di Kota Jayapura saja mengakibatkan delapan warga meninggal dunia, empat orang luka berat, dan lima orang luka ringan. Secara keseluruhan, warga terdampak mencapai 2.098 KK atau 8.073 jiwa. Sebanyak 74 KK atau 293 jiwa di antaranya terpaksa mengungsi.
Adapun jumlah rumah yang terendam banjir mencapai 1.373 unit. Terdapat pula enam rumah ibadah, tiga fasilitas kesehatan, satu gedung perkantoran, dan enam fasilitas pendidikan yang terendam.