Rabu 12 Jan 2022 17:51 WIB

Menteri Trenggono Sokong Kerja Sama Pengembangan Budi Daya Perikanan dengan Norwegia

KKP memiliki dua program terobosan untuk mendukung pengembangan perikanan budidaya.

Red: Irwan Kelana
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono (tengah) berfoto bersama usai menyaksikan penandatangan kesepakatan bersama (MoU) antara Masyarakat Akuakultur Indonesia (MAI) dengan Norway Connect, dan MoU antara PT Multidaya Akuakultur Indonesia dengan Seven Stones Indonesia (SSI),di Gedung Mina Bahari IV, Kantor KKP, Jakarta Pusat, Rabu (12/1).
Foto: Dok MAI
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono (tengah) berfoto bersama usai menyaksikan penandatangan kesepakatan bersama (MoU) antara Masyarakat Akuakultur Indonesia (MAI) dengan Norway Connect, dan MoU antara PT Multidaya Akuakultur Indonesia dengan Seven Stones Indonesia (SSI),di Gedung Mina Bahari IV, Kantor KKP, Jakarta Pusat, Rabu (12/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus menggenjot produktivitas perikanan budidaya dalam negeri. Selain menggagas program terobosan, KKP juga mendukung pengembangan perikanan budidaya yang diinisiasi oleh masyarakat pembudidaya, organisasi, maupun pihak swasta dalam mendorong peningkatan produktivitas tersebut.

Hal ini disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono usai menyaksikan  penandatangan kesepakatan bersama (MoU) antara Masyarakat Akuakultur Indonesia (MAI) dengan Norway Connect, organisasi yang memfasilitasi perusahaan-perusahaan asal Norwegia yang akan melakukan aktivitas bisnis di kawasan Asia Tenggara termasuk Indonesia. 

Kemudian MoU antara PT Multidaya Akuakultur Indonesia dengan Seven Stones Indonesia (SSI), perusahaan yang berorientasi dukungan on boarding untuk perusahaan Nordik dan lokal yang ingin memasuki pangsa pasar Indonesia atau pangsa pasar Eropa dari Indonesia. Penandatangan MoU berlangsung di Gedung Mina Bahari IV, Kantor KKP, Jakarta Pusat, Rabu (12/1).

"Saya mengapresiasi inisiasi kerja sama yang dapat memberikan kontribusi berupa perumusan kebijakan budidaya berkelanjutan yang memperhatikan kesehatan laut, melibatkan masyarakat atau pembudidaya lokal dalam pembangunan atau pengembangan budidaya, mendorong inovasi teknologi dan industrialisasi, menumbuhkan jiwa kewirausahaan dan inovasi bisnis, serta, melibatkan kaum muda dalam pengembangan startup," ujar Menteri Trenggono seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id