Jumat 14 Jan 2022 02:40 WIB

WHO Bantah Pernyataan Presiden Brasil Anggap Enteng Covid-19 Omicron

Meski tidak menyebabkan infeksi parah, tidak berarti Omicron adalah penyakit ringan

Red: Nur Aini
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron

REPUBLIKA.CO.ID, BRASILIA -- Direktur Kedaruratan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Mike Ryan pada Rabu (12/1/2022) membantah pernyataan yang dibuat oleh Presiden Brasil Jair Bolsonaro bahwa varian Omicron virus corona akan diterima kehadirannya dan bahkan dapat mengakhiri pandemi. Dalam sebuah wawancara sebelumnya, Bolsonaro menganggap enteng masuknya varian baru di Brasil.

Selama konferensi pers di Jenewa, ketika ditanya tentang pernyataan yang dibuat oleh presiden Brasil itu, Ryan menegaskan bahwa meskipun Omicron "kurang parah seperti infeksi virus pada individu, itu tidak berarti Omicron adalah penyakit ringan."

Baca Juga

Ada banyak orang di seluruh dunia di rumah sakit, di ruang rawat intensif, terengah-engah, yang "jelas membuat sangat benderang bahwa Omicron bukan penyakit ringan," tambahnya.

"Ini adalah penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin, ini adalah penyakit yang dapat dicegah dengan mengambil - dalam tingkat yang lebih tinggi - tindakan pencegahan pribadi yang mantap untuk menghindari infeksi dan mendapatkan vaksinasi," katanya.

"Banyak yang bisa kita lakukan. Ini bukan saatnya untuk menyerah, ini bukan saatnya untuk tunduk, ini bukan saatnya untuk menyatakan bahwa ini adalah virus yang kehadirannya bisa diterima. Tidak ada virus yang disambut kehadirannya yang membunuh orang. Terutama ketika kematian dan penderitaan itu dapat dicegah dengan penggunaan vaksinasi yang tepat," katanya.

Baca: Bekerja Tanpa APD di Awal Pandemi, Dokter Spanyol Menangkan Gugatan Lawan Pemerintah

Baca: Thailand Pungut Tarif Tambahan Bagi Turis Asing untuk Biaya Pengobatan

Baca: Israel Klaim Bongkar Jaringan Mata-Mata Iran

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement