Jumat 14 Jan 2022 07:49 WIB

Hadapi Situasi Pasar Otomotif Nasional 2022, APM Ini Punya Jurus Jitunya

Masa pandemi sejak 2020 menjadi pelajaran berharga yang harus dikembangkan

Red: Hiru Muhammad
Daihatsu Xenia kini menjadi salah satu primadona Astra Daihatsu di kelas Low MPV di Tanah Air.
Foto: istimewa
Daihatsu Xenia kini menjadi salah satu primadona Astra Daihatsu di kelas Low MPV di Tanah Air.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Insentif pajak terhadap industri otomotif nasional yang digulirkan pemerintah sejak Maret 2021 telah memberikan angin segar bagi industri otomotif nasional. Hal itu terbukti dari penjualan ritel otomotif Indonesia selama 2021 mengalami kenaikan mencapai sekitar 863 ribu unit, atau naik 49,2 persen dibandingkan tahun 2020 yang hanya sekitar 578 ribu unit.

Hingga kini agen pemegang merek (APM) masih melakukan pemantauan terhadap perubahan pasar otomotif. Terutama terkait kebijakan pajak yang berdampak pada penetapan harga kendaraan. Kejadian Januari ini sama dengan Maret 2021 ketika pemerintah mengumumkan insentif pajak kendaraan. "Hanya saja saat itu isu kencang eksekusi tidak lama, skarang isu sudah ada tapi perkembanganya belum tahu," kata Hendrayadi Lastiyoso, Marketing and Customer Relations Division Head PT Astra International Daihatsu Sales Operation (AI-DSO) Kamis (13/1).

Baca Juga

Namun, apapun kondisinya pasar otomotif nasional, pihaknya tetap berharap Daihatsu dapat bertahan di urutan kedua pasar otomotif nasional dengan pangsa pasar 17,5 persen. Capaian ini juga menjadi catatan penting bagi Daihatsu,karena berhasil mampu mempertahankan posisi ranking 2 selama 13 tahun berturut-turut dalam penjualan ritel otomotif nasional sejak 2009.

Untuk mencapai itu, pihaknya telah menetapkan sejumlah strategi, salah satunya dengan menggencarkan aktivitas digital marketing. Masa pandemi yang terjadi sejak 2020 menjadi pelajaran berharga yang bisa dikembangkan ke depannya. "Kita bisa berinovasi dengan paket kredit, 75 persen penjualan Daihatsu dari kredit, termasuk kerjasama dengan value chain seperti perusahaan leasing dan lainnya," kata Hendrayadi. 

Faktor lain adalah aktivitas marketing yang dilakukan di sejumlah wilayah. Namun, kegiatan ini masih bergantung pada penerapan PPKM di sejumlah wilayah yang berbeda. "Tapi kalau paket kredit salah satunya menjadi kunci penjualan kita," katanya. 

Proyeksi pasar juga tergantung dari persetujuan mobil rakyat yang tentunya akan berdampak positif bagi pasar otomotif tahun 2022 ini. Sebagaimana diketahui, awal tahun 2022 produsen otomotif, khususnya Daihatsu juga melakukan penyesuaian harga sejalan dengan peraturan pemerintah terkait implementasi pajak baru.

Ada pun penyesuaian harga terdapat pada model LCGC seperti Sigra, dan Ayla sebesar 3 persen, serta mobil berpenumpang lainnya seperti Terios, Xenia, Rocky, Gran Max, dan Luxio mulaidari 15 – 20 persen.“Daihatsu berharap, semoga program Mobil Rakyat dapat segera diwujudkan, dan pasar otomotif Indonesia dapat terus tumbuh,” ujar Budi Mahendra, Marketing Product PlanningDivision Head PT Astra Daihatsu Motor (ADM).

Sejalan dengan kenaikan pasar, penjualan ritel Daihatsu juga mengalami kenaikan menjadi 151 ribu unit, atau naik 51,1 persen dibandingkan tahun 2020 lalu sekitar 100 ribu unit. Capaian positif ini tentunya berkat dukungan pemerintah terhadap industri otomotif melaluiPPnBM DTP yang berlangsung sejak Maret-Desember 2021. Melansir laman gaikindo.or.id, GAIKINDO (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) memprediksi pasar otomotif tahun ini dapat mencapai 900 ribu unit. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement