Ahad 16 Jan 2022 17:45 WIB

Inggris Bebaskan Tes Covid-19 Bagi Wisatawan

Wisatawan yang dibebaskan dari tes Covid-19 harus sudah divaksinasi dua kali

Red: Nur Aini
 Seorang pasien didorong dengan troli setelah tiba dengan ambulans di luar Rumah Sakit Royal London di daerah Whitechapel di London timur, Kamis, 6 Januari 2022. Otoritas kesehatan di seluruh Inggris menyederhanakan persyaratan pengujian COVID-19 pada Rabu, sebuah langkah yang dirancang untuk memotong waktu isolasi bagi banyak orang dan itu dapat mengurangi kekurangan staf yang memukul layanan publik di tengah lonjakan infeksi virus corona yang dipicu omicron.
Foto: AP/Matt Dunham
Seorang pasien didorong dengan troli setelah tiba dengan ambulans di luar Rumah Sakit Royal London di daerah Whitechapel di London timur, Kamis, 6 Januari 2022. Otoritas kesehatan di seluruh Inggris menyederhanakan persyaratan pengujian COVID-19 pada Rabu, sebuah langkah yang dirancang untuk memotong waktu isolasi bagi banyak orang dan itu dapat mengurangi kekurangan staf yang memukul layanan publik di tengah lonjakan infeksi virus corona yang dipicu omicron.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- The Times melaporkan para pelancong Inggris yang divaksin akan dapat pergi berlibur paruh waktu bulan depan tanpa melakukan tes Covid-19 sekembalinya mereka.

Menteri Transportasi Grant Shapps mendukung untuk mengakhiri sistem pengujian tepat pada waktu liburan Februari bagi pelancong yang sudah divaksinasi dua kali, kata laporan itu. Pengumuman tentang perubahan pedoman itu akan dilakukan pada 26 Januari, kata laporan itu.

Baca Juga

Situasi pandemi Covid-19 saat ini, seperti dicatat laman Worldometer,com, memperlihatkan bahwa pada 15 Januari terdapat 81.713 kasus baru dan 287 kematian. Jumlah keseluruhan kasus mencapai 15.147.120 dan jumlah keseluruhan kematian sebanyak 151,899. Dari total kasus itu, jumlah yang sembuh mencapai 11.299.374.

Sementara itu, layanan kesehatan Inggris mengatakan akan memperluas program vaksinasi booster atau vaksin penguat melawan Covid-19 untuk memasukkan anak berusia 16 dan 17 tahun mulai Senin. Hingga saat ini, suntikan booster terbatas pada anak berusia 16 dan 17 tahun yang paling berisiko terkena virus corona.

"Lebih dari empat dari lima orang dewasa di Inggris telah divaksin booster, membantu melindungi mereka dari penyakit parah," kata menteri kesehatan Inggris Sajid Javid dalam sebuah pernyataan.

"Kami sekarang memperluas program untuk anak berusia 16 dan 17 tahun sehingga mereka dapat menambah kekebalan mereka musim dingin ini untuk menjaga diri mereka sendiri dan teman-teman mereka agar aman dari Covid."

Baca: Korea Selatan Longgarkan Pembatasan Covid-19

Baca: Gunung Bawah Laut Tonga Meletus, Jepang Hingga Kanada Terbitkan Peringatan Tsunami

Sejak program vaksinasi diluncurkan ke kelompok usia itu pada Agustus, lebih dari 889.700 remaja atau tujuh dari 10 orang berusia 16 dan 17, telah mendapatkan dosis pertama dan lebih dari 600.000 telah mendapatkan dosis kedua.

Baca: Ukraina Jadi Sasaran Peretas, NATO Gandeng untuk Pertahanan Siber

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement