Ahad 16 Jan 2022 23:06 WIB

Pelaku UMKM Didorong Terjun ke Bisnis Kosmetik

sejak pandemi terjadi awal 2020 lalu, bisnis di industri kosmetik alami penurunan.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Andi Nur Aminah
Sejumlah peserta mengikuti kelas pelatihan tata rias di Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP)
Foto: CANDRA YANUARSYAH/ANTARA
Sejumlah peserta mengikuti kelas pelatihan tata rias di Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Industri kosmetik diprediksi akan mengalami pertumbuhan pada 2022 seiring kondisi pandemi Covid-19 yang semakin membaik. Sebelumnya sejak pandemi terjadi awal 2020 lalu, bisnis di industri tersebut sempat mengalami penurunan.

"Di 2022 ini akan kembali stabil yaa kemungkinan, akan kembali tumbuh. Ada memang penurunan di awal 2020 karena pandemi Covid-19," ujar Owner PT SkinSol Kosmetik Industri Rizky Ananda Musa melalui keterangan yang diterima, Ahad (16/1).

Baca Juga

Ia menuturkan prediksi tersebut muncul mengingat kebutuhan produk perawatan kulit meningkat. Apalagi produk-produk tersebut tidak hanya dibutuhkan oleh perempuan namun juga kini menyasar untuk kalangan laki-laki.

Rizky menuturkan saat ini pihaknya sudah memproduksi lebih dari 200 brand kosmetik. Selain itu, perusahaannya siap untuk mendorong pengusaha yang ingin terjun dan mengembangkan produknya di industri kosmetik. "Tinggal ada kita, kita bantu BPOM-nya, packagingnya, dan perizinan lainnya," ungkapnya.

Pihaknya pun menegaskan siap mendukung kegiatan usaha mulai dari UMKM hingga BUMDes. Ia menyebut beberapa warga Kota Bandung, Cimahi hingga Kabupaten Bandung Barat sudah ada yang memulai bisnis skincare. "Sudah ada, kebanyakan memang lokal, seluruh Indonesia," katanya.

Pelaksana tugas (Plt) Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan mendorong pengusaha lokal di Bandung Barat untuk terjun di dunia industri kosmetik. Salah satunya dapat bekerjasama dengan PT Skinsol Kosmetik Industri.

"Mudah-mudahan BUMDes yang ada di KBB ataupun anak-anak muda karang taruna mencoba menjalankan bisnis kosmetik dengan bekerjasama atau makloon di pabrik ini dengan standar internasional," katanya.

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement