REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Menteri Pariwisata Arab Saudi Ahmed Al Khatieb menyampaikan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) telah menetapkan tujuan yang jelas untuk industri pariwisata hingga 2030. Bahkan dia menyebut, Pangeran MBS telah menyediakan alat yang diperlukan dan waktu yang tepat untuk menggunakannya.
"Arab Saudi berupaya agar pariwisata berkontribusi 10 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) pada tahun 2030, menerima 100 juta wisatawan per tahun dan menyediakan satu juta pekerjaan," kata Al Khatieb sebagaimana dilansir Argaam, Ahad (16/1/2022).
Dia juga menuturkan, Kementeriannya memiliki karyawan yang ambisius dengan visi yang jelas dan target tahunan yang telah ditetapkan. Mereka semua bekerja supaya seluruh warga dan wisatawan dapat menikmati pengalaman berwisata di Saudi secara terintegrasi.
Pariwisata domestik Arab Saudi mencatatkan kinerja yang luar biasa pada 2021, dengan pengeluaran 80 miliar riyal Saudi untuk 60 juta perjalanan semalam. Al Khatieb juga bicara pemulihan pariwisata Saudi di samping pelatihan 137 ribu orang Saudi di berbagai bidang dan 2.000 orang Saudi di bidang kewirausahaan.
Kerajaan Saudi terus berupaya mendiversifikasi ekonominya dari hanya bergantung dengan bahan bakar fosil. Sektor pariwisata disebut akan ditingkatkan, lebih dari wisata religi secara seperti haji dan umroh yang sudah berjalan.
Kerajaan disebut memiliki rencana memanfaatkan pasar wisata di luar haji dan umroh. Hal ini diyakini sebagai bagian dari realisasi visi 2030 dari Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS) untuk mengembangkan ekonomi di luar pendapatan minyak.
Kebijakan ini dimulai sejak September 2019, ketika Arab Saudi memperkenalkan e-visa turis yang ditujukan menarik pengunjung non-Muslim. Namun, pandemi Covid-19 menghentikan industri pariwisata global tahun lalu. Pembatasan pandemi bahkan juga memukul industri pariwisata religi yang sudah stabil di Saudi.
Sumber: https://www.argaam.com/en/article/articledetail/id/1527942