Senin 17 Jan 2022 23:06 WIB

PTM di SMAN 4 Gambir Tetap Berlanjut Meski Ada Siswa Positif Covid-19

Seorang siswa SMAN 4 Jakarta positif Covid-19 terpapar dari klaster keluarga

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Sejumlah pelajar menunggu giliran pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) saat Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) di SMA Negeri 1 Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (4/10). Sebanyak 200 sekolah tingkat SMP dan SMA di Kota Bogor melaksanakan PTMT dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan peserta didik sudah mendapatkan vaksin dosis kedua.  Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah pelajar menunggu giliran pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) saat Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) di SMA Negeri 1 Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (4/10). Sebanyak 200 sekolah tingkat SMP dan SMA di Kota Bogor melaksanakan PTMT dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan peserta didik sudah mendapatkan vaksin dosis kedua. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di SMAN 4, Jalan Batu III, Gambir, Jakarta Pusat tetap berlanjut meski ada satu siswa kelas XII di sekolah tersebut positif Covid-19. Kepala SMAN 4 Jakarta Heriyanto mengatakan PTM di sekolah tersebut tetap berjalan, kecuali satu kelas yang terdapat siswa yang terkonfirmasi positif.

Sekolah pun memberlakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) untuk kelas tersebut. "Setelah koordinasi dengan Sudin (Pendidikan), Puskesmas Gambir, diputuskan PTM tetap berjalan, cuma untuk kelas yang ada anak (positif) itu dihentikan dulu, jadi PJJ," kata Heriyanto saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin (17/1/2022).

Baca Juga

Dia menjelaskan keputusan untuk melanjutkan PTM selain di kelas yang terdapat siswa positif, merupakan kebijakan dari Puskesmas Kecamatan Gambir. Berdasarkan kronologi, siswa tersebut terpapar dari klaster keluarga yakni sang kakak yang baru melakukan perjalanan dari luar daerah. Siswa tersebut merasakan gejala Covid-19 sepulang dari sekolah pada Selasa (11/1).

Kemudian, ia memutuskan untuk tidak berangkat ke sekolah keesokan harinya pada Rabu (12/1). "Hari Selasa dia enggak enak badan sepulang sekolah. Dia putuskan Rabu tidak masuk sampai sekarang. Kemudian Jumat (14/1) kemarin kita sekolah baru mengetahui (siswa) positif," kata Heriyanto.

Selain melakukan PJJ, sekolah juga memerintahkan seluruh siswa di kelas yang terpapar itu melakukan tes PCR. Total sebanyak 50 siswa, guru, dan karyawan dilakukan tes usap oleh Puskesmas Kecamatan Gambir. Pihak sekolah juga memaklumi jika ada orang tua yang tidak mengizinkan anaknya untuk PTM.

"Kami pribadi inginnya (sekolah) ditutup dulu, tapi arahan Puskesmas seperti apa ya sekolah menjalankan. Kalau ada orang tua yang tidak mengizinkan anaknya (PTM), ya tidak apa-apa," kata dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement