Selasa 18 Jan 2022 17:39 WIB

Kerja Sama Perumda Tirtawening, PT Adaro Tirta Wening Kucurkan Dana Rp 244 M

Dengan kerja sama, target sebanyak 53 juta m3 atau 219 liter per detik terselamatkan.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Agus Yulianto
Direktur Utama PT Adaro Tirta Wening Ahmad Rosyid memberikan sambutan sebelum menandatangani perjanjian kerja sama berbasis kinerja berdasarkan prinsip saling menguntungkan dengan Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirtawening di Hotel Holiday Inn, Jalan Dr Djunjunan, Kota Bandung, Selasa (18/1/2022). PT Adaro Tirta Wening akan membangun dan memelihara sejumlah kawasan bermeter (District Meter Area - DMA) serta melakukan kegiatan pengendalian untuk menurunkan nilai Air Tidak Berekening (ATR) di Wilayah Pelayanan Utara Kota Bandung. ATR merupakan perbedaan jumlah air yang masuk ke sistem distribusi dengan air yang tercetak di rekening, hal tersebut dapat disebabkan oleh kebocoran jaringan distribusi, pencurian ataupun pembacaan meter yang  buruk. Foto: Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Direktur Utama PT Adaro Tirta Wening Ahmad Rosyid memberikan sambutan sebelum menandatangani perjanjian kerja sama berbasis kinerja berdasarkan prinsip saling menguntungkan dengan Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirtawening di Hotel Holiday Inn, Jalan Dr Djunjunan, Kota Bandung, Selasa (18/1/2022). PT Adaro Tirta Wening akan membangun dan memelihara sejumlah kawasan bermeter (District Meter Area - DMA) serta melakukan kegiatan pengendalian untuk menurunkan nilai Air Tidak Berekening (ATR) di Wilayah Pelayanan Utara Kota Bandung. ATR merupakan perbedaan jumlah air yang masuk ke sistem distribusi dengan air yang tercetak di rekening, hal tersebut dapat disebabkan oleh kebocoran jaringan distribusi, pencurian ataupun pembacaan meter yang buruk. Foto: Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PT Adaro Tirta Wening, anak usaha PT Adaro Energy Tbk, menjalin kerja sama dengan Perumda Tirtawening untuk mengendalikan kebocoran air tidak berekening (ATR) di wilayah pelayanan utara Kota Bandung. Selain itu, pihaknya merencanakan, mendanai, membangun, dan memelihara sejumlah kawasan bermeter (District Meter Area/DMA).

Direktur Utama PT Adaro Tirta Wening Ahmad Rosyid mengatakan, kerja sama dengan Perumda Tirtawening akan berlangsung selama 11 tahun ke depan. Total nilai investasi yang dikucurkan oleh perusahaan sebesar Rp 244 miliar.

"Target kerja sama total selama 11 tahun itu 53 juta meter kubik atau 219 liter per detik (air yang terselamatkan). Adapun tahapan tahun pertama sampai dengan tahun ketiga itu tidak langsung 219 liter per detik, tapi bertahap. Pertama, kalau tidak salah, tahun pertama 12 liter per detik," ujarnya, saat jumpa pers di Hotel Holiday Inn, Kota Bandung, Selasa (18/1/2022).

Karena pada tahun pertama dan kedua, dia menuturkan, akan membangun 72 DMA. Keberhasilan tingkat penurunan air, Rosyid mengatakan, dapat terlihat dari telah terbentuknya DMA.

"Jadi, tahun pertama mungkin 36 DMA, tahun kedua 72 tahun, ketiga seluruh selesai. Tahun keempat stabil penurunan di angka 219 liter per detik atau kurang lebih 5,5 juta meter kubik setahun secara bertahap. Tahun kesebelas 53 juta meter kubik," katanya.

Dia mengatakan, nilai investasi yang dikucurkan untuk kerja sama tersebut selama 11 tahun mencapai Rp 244 miliar. Pihaknya berminat mengucurkan investasi sebab tingkat kehilangan air di seluruh Indonesia mencapai 32,8 persen, termasuk di pelayanan utara Bandung mencapai 43 persen.

"Kenapa tertarik, ini adalah peluang bisnis  disampaikan direktur bahwa secara keseluruhan peluang untuk investasi di air minum tidak hanya di unit produksi ini," ujarnya. 

Rosyid melanjutkan, kerja sama dilakukan berdasarkan kinerja. "Kami melihat Adaro peluang cukup besar dan sampai saat ini barangkali baru ini ada penandatangan berbasis kinerja, dengan segala risiko kami melihat ini sisi peluang bisnis yang sangat besar ke depan," ungkapnya.

Dia menyebut, selama empat tahun pihaknya mengurus kerja sama tersebut dari sisi komersial dan teknis, serta memastikan keamanan. Selain itu, model bisnis tersebut ke depan akan diadopsi perumda, bahkan dapat menjadi benchmark.

Direktur Utama Perumda Tirtawening Sonny Salimi mengatakan, kerja sama dengan PT Adaro Tirta Wening diinisiasi sejak tahun 2016. Pascadilakukan kontrak, tiga bulan ke depan akan dilakukan persiapan untuk memutuskan nilai akhir kerja sama.

"Sesungguhnya di tiga bulan akan dipastikan kehilangan air ada di berapa. Kita sepakati di utara kehilangan (air) 43 persen dalam data kami. Kita akan bersama menyepakati ukuran yang akan menjadi indikator keberhasilan sebuah kerja sama, keluhan air, jumlah pelanggan, input debit air produksi yang diproduksi," katanya.

Dia mengatakan, target yang diharapkan dari kerja sama 11 tahun yaitu tingkat kehilangan air dapat menurun dari 43 persen menjadi 17 persen atau kurang lebih 26 persen terselamatkan. Selain itu alasan kerja sama yang dilakukan baru di wilayah pelayanan utara disebabkan anggaran terbatas.

"Berdasarkan studi untuk perbaikan kebocoran butuh Rp 1,8 triliun, ini asumsi business plan 2016-2021. Lebih dari 40 tahun umur pipa, artinya kebocoran akibat pipa dominasi kehilangan air," katanya.

Menurut Sonny, investasi dengan nilai besar tidak dapat dihadirkan secara langsung di Bandung. Oleh karena itu, pihaknya akan melakukan secara bertahap dengan terlebih dulu dilakukan di pelayanan utara.

"Kenapa wilayah utara? Karena secara teori dan teknologi akan lebih mudah mengendalikan tingkat kehilangan air dan pengisolasian, dari wilayah air banyak dan bertekanan tekanan ini memproses pengaliran air," katanya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement