Saya memunyai seorang asisten rumah tangga yang setiap bulannya hanya berpenghasilan dua juta rupiah. Beliau adalah ibu dengan dua anak yang masih sekolah, sedangkan suaminya bekerja serabutan, bahkan cenderung menganggur.
Saya salut pada emak, demikian kami memanggilnya sebab tetap bisa menyekolahkan anak-anaknya sekaligus menjadi tulang punggung keluarga. Selain bekerja di tempat saya, emak kadang menerima tawaran, entah itu menyeterika, membantu memasak, atau menerima pesanan kue dari orang lain.
Pokoknya semua peluang beliau terima, asalkan mendapat uang halal untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Emak sudah menjalani hidup seperti ini sejak belasan tahun lalu. Dari beliau saya memetik pelajaran bahwa tak peduli berapa pun penghasilan kita, semua orang bisa melanjutkan hidup.
Ketika status kita cuma pekerja bergaji rendah, kita mungkin membutuhkan usaha ekstra untuk menghemat uang. Walau jalannya tak selalu mudah, usaha kita kelak sepadan dengan hasilnya.
Berikut adalah cara mengatur keuangan untuk yang punya gaji dua juta.
1. Tabung berapapun yang kita bisa
Menabung itu harus dipraktikkan, tidak peduli berapa banyak uang yang kita hasilkan. Hal yang perlu dilakukan adalah menetapkan niat untuk menabung, entah itu lima persen atau 10 persen dari penghasilan pokok.
Ketika kita membiasakan diri menabung, sekecil apapun itu, tidak aneh rasanya kelak jika kita menghasilkan uang lebih banyak lagi. Masukkan uang berapapun jumlahnya ke dalam celengan atau rekening tabungan kita setiap pekan atau setiap bulan.
2. Simpan dulu, belanja kemudian.
Begitu kita gajian, langsung masukkan 20 persen penghasilan kita untuk tabungan sebelum melakukan hal lain. Dengan cara ini kita membiasakan diri menabung dahulu, sebelum berpikir berapa kira-kira uang yang tersisa di akhir.
Mungkin saja 20 persen yang kita tabung tadi akan terpakai sebagian untuk keperluan lain, hingga realisasi tabungan sebenarnya hanya tersisa 5 persen atau kurang dari 10 persen. Tak mengapa, sebab kita sudah memastikan kita punya tabungan.
Sekali pun kita punya utang yang harus dibayar, pastikan tetap ada yang kita tabung untuk keadaan darurat yang datangnya selalu tak diduga.
Penting untuk memelajari cara mengatur keuangan meski gaji hanya dua juta. Alasannya karena masa depan adalah prioritas kita.
3. Buka rekening tabungan
Saya menyarankan emak untuk membuka rekening tabungan di salah satu bank plat merah. Kadang kalau kita memegang uang dalam bentuk tunai, selalu ada godaan untuk membelanjakannya.
Langsung transfer uang yang bisa ditabung ke dalam rekening kita dan jangan pernah menyentuhnya. Bila perlu buka rekening tabungan tanpa mencetak kartu debit. Cara ini sah-sah saja dilakukan supaya kita belajar mendisiplinkan diri menabung.
4. Tetapkan anggaran
Bersikap realistis saat menetapkan anggaran. Luangkan waktu untuk memelajari pengeluaran, mana yang benar-benar wajib, dan mana yang bisa dihemat.
Kita bisa menggunakan metode 50:30:20, yaitu 50 persen pendapatan untuk kebutuhan, 30 persen untuk keinginan, dan 20 persen untuk tabungan.
Kita bisa juga memakai metode 80:20, seperti yang digunakan emak, yaitu 80 persen untuk kebutuhan dan 20 persen tabungan. Setiap bulannya emak pasti menabung Rp 400 ribu atau 20 persen dari penghasilan pokoknya.
Emak dalam hal ini fokus pada kebutuhan keluarganya dan bisa mengabaikan keinginan. Lantas, apakah kita tak bisa mendapatkan keinginan? Bisa dong.
Kita bisa mencari pekerjaan sampingan yang memberikan penghasilan tambahan. Uangnya bisa digunakan sebagian untuk memenuhi keinginan, misalnya ada anak yang ingin membeli tas sekolah baru, atau ingin belanja es krim.
5. Pangkas kebutuhan yang tidak perlu
Setiap bulannya coba evaluasi pengeluaran kita lebih terperinci. Pasti ada item pengeluaran yang sebetulnya bisa kita efisienkan.
Coba cek pengeluaran untuk jajan anak, pulsa telepon atau data, gaya hidup hemat listrik, dan pengeluaran kecil lainnya. Apakah ada barang yang kita beli bisa dicarikan alternatif lebih murah? Misalnya mengganti merek minyak goreng A yang harganya Rp 24 ribu per kilogram (kg) menjadi minyak goreng B yang harganya Rp 20 ribu per kg.
Lakukan hal sama pada beras, gula, sabun mandi, pasta gigi, hingga bahan makanan yang dikonsumsi.
6. Sewa rumah atau kost murah
Kita asumsikan mereka yang bergaji dua juta ini tidak punya kewajiban cicilan atau tagihan ke bank dalam bentuk apapun. Biaya sewa rumah salah satu pengeluaran terbesar bagi seorang yang bergaji dua juta.
Pikirkan memilih rumah kost atau rumah sewa dengan harga murah, seperti emak yang tinggal di rumah sewa Rp 350 ribu per bulan.
7. Hidup sehat
Metode apa pun yang kita terapkan sebagai cara mengatur keuangan untuk yang punya gaji dua juta, rasanya tidak akan berhasil jika kita hidup sembarangan. Terapkan pola hidup sehat untuk mengurangi peluang sakit.
Penyakit salah satu faktor yang bisa mengurasi tabungan kita dalam sekejap. Padahal sehat sebetulnya simpel.
Minimal kita terdaftar dan punya kartu BPJS Kesehatan. Selanjutnya, coba cek kebiasaan kita sehari-hari. Apakah kita masih merokok? Apakah kita sering begadang? Masih banyak lagi.
Belanja pintar sangat membantu kita mengefisiensi pengeluaran. Jangan protes pada proses. Anggap saja hari ini kita tengah berjuang dengan penghasilan rendah, tetapi yakinlah, kelak langkah yang kita pilih ini akan mengantar kita membangun finansial lebih baik di masa depan.