REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Pasukan ISIS menyerang penjara Ghwayran di Suriah untuk membebaskan tahanan militan. Serangan tersebut mengakibatkan 70 korban jiwa.
“Pertempuran pasukan Daesh dan pasukan Kurdi di Suriah, setelah Daesh menyerang sebuah penjara dalam kekerasan telah merenggut lebih dari 70 nyawa,” kata seorang pemantau dilansir dari Arab News, Sabtu (22/1).
Serangan terhadap penjara Ghwayran di kota utara Hasakah adalah salah satu yang paling signifikan sejak "kekhalifahan" mereka dinyatakan kalah di Suriah hampir tiga tahun lalu.
“Setidaknya 28 anggota pasukan keamanan Kurdi, lima warga sipil dan 45 anggota Daesh meninggal dalam kekerasan itu,” kata Rami Abdel Rahman, kepala Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.
Kelompok teroris Daesh atau ISIS ini melancarkan serangan pada Kamis (20/1) malam terhadap penjara yang menampung sekitar 3.500 tersangka anggota kelompok militan, termasuk para pemimpinnya. “Ratusan narapidana militan sejak itu telah ditahan dan sekitar 10 diyakini telah melarikan diri,” kata Observatory.
“Situasi luar biasa berlanjut di dalam dan di sekitar penjara,” kata Farhad Shami, juru bicara Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didominasi Kurdi.
“Pertempuran pada Sabtu pagi terjadi di utara penjara,” tambahnya
Kelompok militan mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor berita Amaq, bahwa serangan terhadap penjara bertujuan untuk membebaskan para tahanan.