Ahad 23 Jan 2022 08:23 WIB

Mateyari dalam Egypt, di Kita Matahari: Dari Mana Moyang Indonesia?

Begitu banyak toponim bahasa Indonesia dari peradaban asilng

sarcopagus
Foto: istimewa
sarcopagus

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Ridwan Saidi, Politisi Senior, Sejarawan, dan Budayawan Betawi.

 

Tinggi-tinggi si mateyari

Gambang karang di batang temu

Berapa hari saya mencari

Baru sekarang saya ketemu

Dalam gambang kromong klasik (dalem), kata matahari dibaca mateyeri. Mateyari di sini jadi matahari yang maknanya sama. kata itu adalah toponim dan diksi akulturasi bahasa Mesir (Edypt)ke Indonesia:

1. Pulau Wéh, Aceh. We kata peyedap yang mengexpresikan rasa kagum,  bajuku cakep 'kan, we.

2. Ngarai si Anok, Sumbar, si Anok = gadis.

3. Masir arti sesungguhnya orang Mesir. Di Betawi manis 

4. Gunung Salak, Bogor. Salak = perak

5. Dalam kepercayaan Egypt era Pharao, Kunti jenis makhluk halus yang cegah orang jahat ke surga. Di Betawi kuntil anak.

6. Pharao artinya periode, dibaca paro.

Pharao Akhenaton = periode Akhenaton. Paro dalam Betawi artinya sebagian. Dimoderenkan jadi separuh atau paruh artinya bisa lain.

Sejak Pharao Rameses IX SM dikenal pembalseman mayat, ramuannya ntara lain kapur barus, kamfer, Mereka mendapatkannya di Barus, Sumatra Utara.

Pada saat ini mereka belum migrasi. Migran Egypt baru ke Andunisi saat Egypt dikuasai Alexender the Great pada IV SM. Tempat-tempat yang dihuni Egyptian dtandai adanya sarcopagus, peti jenasah dari batu dan atau toponim 

Tempat-tempat yang ditemukan sarcopagus:

1. Tapnuli, 1 buah

2. Mentawai, 1 buah

3. Serang, photo atas, 1 buah

4. Gianyar, Bali, 37 buah

5. Kalimantan, 5 buah

 

Toponim:

1. Samosir, Tapanuli

2. Kaero, Toraja

Itulah sejarah peradaban Andunisi (Indonesia). Bermula dengan kedatangan bangsa Maya: Che La Maya, Cilamaya, pada abad X SM, kemudian Egypt sebagai migran pada IV SM.

Dalam tradisi Egypt pada hari berkumpul yang disebut Jumahat, dimana mereka melagukan hymn, sekarang ditulis hymne, ratapan dalam bernyanyi. Dalam bahasa kita Tangerang, dari kata ini muncul mengerang. Tangerang  dilakukan di Poris, aslinya Polis, bahasa Greek, kota. Gambaran paling sempurna wajah sejarah peradaban Andunisi pada toponim Poris Gaga di Tangerang. Poris atau Polis itu Greek, Gaga itu Carribea, unggul.

Ingat Lady Gaga?

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement