Ahad 23 Jan 2022 12:27 WIB

Twitter Bekukan Ratusan Akun Pendukung Putra Mendiang Diktator Filipina

Marcos Jr telah muncul sebagai kandidat presiden menjelang pemilihan pada Mei nanti.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
Logo Twitter. Twitter menangguhkan ratusan akun yang mendukung kandidat presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr karena melanggar aturan, dan melakukan manipulasi.
Foto: EPA/Andrew Gombert
Logo Twitter. Twitter menangguhkan ratusan akun yang mendukung kandidat presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr karena melanggar aturan, dan melakukan manipulasi.

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Twitter menangguhkan ratusan akun yang mendukung kandidat presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr karena melanggar aturan, dan melakukan manipulasi. Marcos Jr adalah putra mendiang pemimpin Filipina, Ferdinand Marcos yang digulingkan dalam revolusi "people power" pada 1986.

Marcos Jr telah muncul sebagai kandidat presiden menjelang pemilihan pada Mei mendatang. Twitter telah menangguhkan lebih dari 300 akun dan tagar. Selain itu, Twitter juga sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut. 

Baca Juga

"Kami tetap waspada dalam mengidentifikasi dan menghilangkan dugaan kampanye informasi yang menargetkan pemilu," kata juru bicara Twitter, dilansir Aljazirah, Ahad (23/1/2022).

Kepala staf Marcos Jr, Vic Rodriguez, mengapresiasi langkah yang diambil oleh Twitter. Namun dia menekankan bahwa tidak ada kepastian semua akun yang ditangguhkan itu milik pendukung Marcos.

“Kami memuji Twitter karena terus mencermati manipulasi platform, spam, dan upaya lain untuk merusak percakapan publik,” ujar Rodriguez.

Keluarga Marcos memiliki kekuatan paling berpengaruh dalam politik Filipina. Mereka menjabat sebagai senator, anggota parlemen majelis rendah, dan gubernur provinsi dalam tiga dekade terakhir.

Marcos Jr, yang lebih dikenal sebagai "Bongbong", memiliki lawan politik yang kuat. Dia mempunyai pengikut yang cukup besar di dalam dan luar negeri. Dia juga sangat aktif di media sosial.

Twitter akan memperluas fitur pengujian yang memungkinkan pengguna untuk menandai konten yang menyesatkan di Filipina, Brasil, dan Spanyol. Situs berita Rappler melaporkan, pendukung Marcos Jr berusaha mendominasi Twitter melalui akun yang dibuat dalam beberapa bulan.  Twitter mencatat laporan itu dan mengatakan mayoritas dari 300 akun telah dihapus sebelumnya sebagai bagian dari tindakan rutin. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement