REPUBLIKA.CO.ID, CARDIFF – Rencana merobohkan bekas kantor polisi di St Mellons, Cardiff, Wales, Inggris dan menggantinya dengan masjid telah mendapat persetujuan. Namun, ada tentangan dari beberapa penduduk setempat.
Kantor Polisi Lama di St Mellons telah menjadi rumah bagi Pusat Muslim Cardiff Timur sejak 2019. Tahun lalu, sebuah proposal diajukan untuk menghancurkannya dan diganti dengan Pusat Muslim.
Dilansir di Wales Online, Ahad (23/1), Dewan Cardiff telah memberikan lampu hijau untuk rencana tersebut. Pekerjaan pembongkaran akan dimulai akhir tahun ini.
Pusat baru di Crickhowell Road itu kapasitasnya akan lebih besar dari gedung kantor polisi saat ini. Tak hanya itu, nantinya akan disediakan area khusus untuk ibadah harian bagi pria dan wanita.
Menurut proposal yang diajukan East Cardiff Educational Trust, ruangan tersebut juga akan digunakan untuk kegiatan komunitas lainnya, seperti kelas.
Lahan di depan bangunan akan digunakan sebagai area hijau, dengan penanaman yang ditingkatkan dan disediakan taman hujan. 15 ruang parkir motor juga termasuk dalam pengembangan. Namun, tidak ada fasilitas parkir mobil.
Adanya pengajuan ini memunculkan kekhawatiran dari penduduk setempat. 50 orang menyayangkan lokasinya yang berdekatan dengan pusat perbelanjaan Tesco Superstore dan dampak pembangunan yang bisa terjadi pada lalu lintas di St Mellons.
Beberapa warga yang keberatan mengatakan pembangunan akan menyebabkan kekacauan di jalan. Kurangnya penyediaan tempat parkir kemungkinan akan memperburuk kemacetan, yang sudah menjadi masalah besar di daerah tersebut.
Salah satu penduduk setempat, Faith Evans, menyebut keberadaan masjid akan menjadi masalah besar. Saat ini, ia sudah kesulitan mendapatkan akses ke jalan tempatnya tinggal, ketika ada pengunjung di panti jompo yang menggunakan jalan untuk parkir.
"Kami juga memiliki orang-orang yang menggunakan Tesco, tukang cukur, dokter gigi, dan gerai ritel lainnya yang parkir di jalan kami. Tanpa area parkir yang ditentukan, masjid hanya akan menyebabkan kemacetan di area yang sudah ramai," ujar dia.
Keberatan lain disampaikan Rasha Ibrahim. Dia mengatakan daerah ini sudah sangat sibuk dan padat, utamanya dengan keberadaan Tesco, sekolah-sekolah terdekat, serta lokasi praktik dokter.
"Kondisi ini akan dibuat lebih padat terutama selama Ramadhan, karena akan selalu ada sholat tarawih, tahajud, dan sholat Jumat," ucapnya.
Meski mendapat penolakan, ada pihak lain yang mendukung proposal ini. Mereka menyebut adanya Pusat baru secara permanen di wilayah itu akan memiliki dampak positif bagi daerah setempat.
Lebih dari 60 warga dilaporkan mendukung rencana tersebut dan mengusulkan pembangunan yang meningkatkan komunitas ini. Keberadaan Pusat Islam disebut akan mempromosikan keragaman dan inklusi, serta menyediakan penggunaan yang sesuai untuk lokasi yang saat ini tidak digunakan.
"Secara pribadi, saya pikir ini adalah ide yang bagus. Saya tidak religius. Tetapi saya percaya, suatu tempat di mana orang dapat berkumpul untuk merayakan keyakinan mereka adalah fantastis, terlepas dari agamanya," ujar Robyn Grainger.
Selama pembangunan tersebut tidak menyakiti siapa pun, ia tidak melihat akan adanya masalah. Akan sangat menyenangkan bagi Muslim lokal untuk berlatih di lingkungan di mana mereka bisa bersama.
Sumber: walesonline