Senin 24 Jan 2022 13:18 WIB

Tempat Isolasi Terpadu Covid-19 Jawa Timur Diaktifkan Kembali

Jawa Timur juga kembali menyiapkan tenaga kesehatan dan relawan untuk siaga Covid-19

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Nur Aini
Personel Kodim 0808/Blitar menyiapkan ruang Isolasi Terpadu di gedung asrama mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Malang (UM), Kota Blitar, Jawa Timur, Jumat (30/7/2021). Lokasi isolasi terpadu berkapasitas 200 tempat tidur tersebut akan digunakan untuk pasien COVID-19 tanpa gejala mulai Senin (2/8/2021).
Foto: ANTARA/Irfan Anshori
Personel Kodim 0808/Blitar menyiapkan ruang Isolasi Terpadu di gedung asrama mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Malang (UM), Kota Blitar, Jawa Timur, Jumat (30/7/2021). Lokasi isolasi terpadu berkapasitas 200 tempat tidur tersebut akan digunakan untuk pasien COVID-19 tanpa gejala mulai Senin (2/8/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengaku telah mengaktifkan kembali tempat-tempat yang biasa dijadikan lokasi isolasi terpadu (Isoter) sebagai langkah antisipatif menyikapi lonjakan kasus Covid-19. Khofifah juga meminta kerja sama dari seluruh tenaga kesehatan (nakes) dan relawan untuk bisa kembali bersiaga dan membangun sinergitas yang baik.

"Keberadaan Isoter harus segera dilakukan reaktivasi. Nakes dan Relawan juga harus turut disiapkan," ujarnya di Surabaya, Senin (24/1/2022).

Baca Juga

Khofifah mengakui, seiring melandainya kasus Covid-19, ada semacam pelonggaran penegakan prokes di tengah masyarakat. Untuk kembali menegakkan Prokes, Forkopimda Jatim pun menerjunkan Pasukan Pamor Keris (Patroli Motor Penegakan Protokol Kesehatan di Masyarakat), yang nantinya akan bergerak menertibkan kembali penegakan prokotol kesehatan di masyarakat. 

"Kita baru saja melaksanakan apel Pamor Keris. Kita berharap bahwa bersama-sama kita akan bisa melakukan penegakan protokol kesehatan," ujarnya.

Khofifah mengatakan, semakin banyaknya ditemukan Covid-19 varian Omicron di Indonesia, masyarakat harus kembali diingatkan akan pentingnya penegakan Prokes. Karena sejauh ini, penerapan Prokes masih menjadi kunci utama pengendalian Covid-19. 

Khofifah melanjutkan, yang juga perlu mendapat perhatian serius adalah gelombang kepulangan pekerja migran yang harus dilakukan mitigasi secara komprehensif. Pada 22 Januari 2022 telah ada 129 pekerja migran yang kembali ke Jatimmelalui Bandara Juanda

Dari kedatangan pekerja migran rombongan pertama, kata Khofifah, berdasarkan testing yang dilakukan, diketahui ada dua orang terkonfirmasi positif Covid-19. Dua orang tersebut telah mendapatkan penanganan di RS Haji Surabaya.

"Pastikan tracing juga sesuai anjuran Kemenkes dalam tracing kontak erat minimal untuk satu kasus tracingnya 15 orang. Kita di Jatim tracingnya 19 orang setiap kasus," kata dia.

Baca: Kasus Covid-19 Omicron Tembus 1.626, Lebih dari 1.000 dari Pelaku Perjalanan Internasional

Baca: Tangerang Tutup Semua Taman dan RTH untuk Tekan Kasus Covid-19

Baca:Jumlah Pengunjung Kebun Raya Bogor Berkurang Terpengaruh Ganjil Genap

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement