Senin 24 Jan 2022 19:03 WIB

WHO: Berbahaya Jika Anggap Pandemi Segera Berakhir

WHO mengatakan berbahaya jika ada yang menganggap omicron varian terakhir covid-19.

Red: Dwi Murdaningsih
 Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Foto: AP/Denis Balibouse/Reuters Pool
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pada Senin (24/1/2022) bahwa berbahaya jika menganggap Omicron sebagai varian terakhir yang muncul. Dia juga mengatakan berbahaya bagi orang yang menganggap bahwa saat ini adalah 'akhir pertarungan' melawan pandemi.

Namun, Tedros mengatakan adalah hal yang mungkin pada tahun ini dunia keluar dari fase akut pandemi COVID-19. Hal ini jika strategi dan perangkat seperti tes dan vaksin digunakan secara komprehensif.

Baca Juga

Berbicara pada pembukaan sidang Dewan Eksekutif, Tedros mengatakan sejak Omicron pertama kali diidentifikasi sekitar sembilan pekan lalu, lebih dari 80 juta kasus telah dilaporkan ke WHO. Angka itu lebih banyak dari semua kasus COVID-19 yang tercatat selama 2020.

"Kondisinya ideal bagi lebih banyak varian untuk muncul," kata dia.

Brasil mencatat 135.080 kasus baru dan 296 kematian dalam 24 jam terakhir. Negara itu  kini dilanda wabah Omicron. Rusia pada Ahad (12/1/2022) juga melaporkan rekor kasus baru COVID-19 dalam 24 jam terakhir ketika Omicron menyebar ke seluruh negeri

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement