Selasa 25 Jan 2022 04:36 WIB

Antisipasi Lonjakan Omicron, DPMD Jabar Siap Aktifkan Kembali Isoter

Isoter yang saat kenaikan Covid-19 tahun lalu jumlahnya ada di atas 1000 isoter.

Rep: arie lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
Pengurus RW 02 merapikan ruangan isolasi di Posko Terpadu COVID-19, Sarijadi, Bandung, Jawa Barat, Kamis (18/3/2021). Warga di kawasan tersebut menjadikan gedung serba guna RW sebagai posko terpadu COVID-19 yang menyediakan fasilitas ruang isolasi darurat lengkap, menyediakan sembako dan vitamin serta pelayanan penyemprotan disinfektan secara rutin bagi warga.
Foto: ANTARA /Novrian Arbi
Pengurus RW 02 merapikan ruangan isolasi di Posko Terpadu COVID-19, Sarijadi, Bandung, Jawa Barat, Kamis (18/3/2021). Warga di kawasan tersebut menjadikan gedung serba guna RW sebagai posko terpadu COVID-19 yang menyediakan fasilitas ruang isolasi darurat lengkap, menyediakan sembako dan vitamin serta pelayanan penyemprotan disinfektan secara rutin bagi warga.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Jawa Barat siap mengaktifkan tempat isolasi terpadu (isoter) untuk mengantisipasi lonjakan kasus yang disebabkan varian omicron.

Menurut Kepala DPMD Jabar Dicky Saromi, pihaknya pernah mengkoordinasi pendirian ribuan pusat atau layanan isolasi terpadu. Tempat isoter ini, siap diaktifkan kembali. "Kita on kan lagi isoter," ujar Dicky di Bandung, Senin (24/1/2022).

Baca Juga

Dicky mengatakan, sudah menggelar rapat dengan Apdesi dan Satgas Covid-19 Jawa Barat yang memutuskan untuk mengaktifkan kembali isoter yang saat kenaikan Covid-19 tahun lalu jumlahnya ada di atas 1000 isoter.

Namun, kata dia, sebelum proses pengaktivasian berjalan, pihaknya menghimbau agar seluruh aparat desa di Jabar mewaspadai penyebaran varian baru omicron. "Dengan kembali menerapkan protokol kesehatan secara ketat," katanya.

Menurut Dicky, sejak kasus covid-19 varian delta melandai, penerapan prokes di level desa ikut melonggar. Pihaknya kini bertugas untuk kembali mensosialisasikan agar penerapan prokes kembali ditingkatkan meski omicron masih terdeteksi di wilayah perkotaan. "Karena kita landai dan kembali abai di sisi prokesnya. Ini yang akan menjadi tugas kita. Kalau urusan kebutuhan isoter itu nanti akan dipenuhi oleh satgas Covid-19," katanya.

Data mencatat, Jumlah pusat isolasi per Agustus 2021 lalu mencapai 6.799. Sedangkan tempat tidur yang disediakan walaupun terbatas di masa itu tercatat 11.894.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement