Rabu 26 Jan 2022 12:49 WIB

1.700 Warga Bandung Divaksin Booster

Mayoritas warga yang divaksin diprioritaskan untuk lansia.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Agus Yulianto
Peserta vaksin booster yang mayoritas lansia di Kota Bandung menjalani vaksinasi di Ballroom Sudirman, Kota Bandung, Rabu (26/1/2022).
Foto: Istimewa
Peserta vaksin booster yang mayoritas lansia di Kota Bandung menjalani vaksinasi di Ballroom Sudirman, Kota Bandung, Rabu (26/1/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sebanyak 1.700 orang warga Bandung ditargetkan mendapatkan dosis vaksin ketiga atau vaksin booster. Vaksinasi ketiga ini diselenggarakan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung bekerja sama dengan Masyarakat Tionghoa Peduli di Ballroom Sudirman, Rabu (26/1/2022).

Mayoritas warga yang divaksin diprioritaskan untuk lansia. "Jadi di hari Rabu ini kolaborasi dengan di tim Yayasan Dana Sosial Priangan dan Masyarakat Tionghoa Peduli, Dinkes dan Puskesmas Garuda ada target melakukan vaksinasi booster sebanyak 1.700 orang, prioritas adalah lansia. 50 persen banyak lansia dari Kecamatan Andir," ujar Kabid Pelayanan Kesehatan Dinkes Kota Bandung Yorisa Sativa, Rabu (26/1/2022).

Dia menuturkan, jenis vaksin yang digunakan yaitu Pfizer. Diharapkan seluruh masyarakat dapat mengikuti seluruh kegiatan vaksin booster yang diselenggarakan oleh pemerintah dan komunitas masyarakat.

Pada kegiatan vaksin booster ini, para tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas memberikan vaksin terlatih. Sedangkan peserta yang divaksin harus sudah melebihi 6 bulan pascavaksin kedua serta menunggu e-tiket dari pemerintah.

Koordinator Masyarakat Peduli Tionghoa Djoni Toat mengatakan, sejak Maret 2021 telah melaksanakan vaksinasi Covid-19 untuk masyarakat. Sehingga, pelaksanaan vaksin booster relatif berjalan lancar. 

Pihaknya telah melakukan vaksin dosis satu dan dua mencapai 40 ribu orang di Kota Bandung. "Dari sejak Maret tahun lalu sejak pandemi, kita sudah melaksanakan vaksin ribuan mulai dari dosis satu sampai tiga sekarang itu dari bulan Maret 2021," katanya.

Dia mengatakan, tenaga kesehatan dan relawan yang dilibatkan dalam kegiatan vaksin mencapai 700 orang. Terkait dengan peserta vaksin booster, pihaknya mengikuti arahan pemerintah pusat.

"Booster ini kita mengikuti aturan dari Dinkes, untuk lansia boleh KTP se-Indonesia, tapi untuk nonlansia masih kita prioritaskan kepada KTP kota Bandung saja," ungkapnya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement