Kamis 27 Jan 2022 19:31 WIB

Walkot Jaksel Minta Pedagang Jual Minyak Goreng di Atas Rp 14 Ribu Sadar Diri

Di pasar tradisional di Jaksel, harga minyak goreng di atas Rp 18 ribu per liter.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Pedagang menata minyak goreng kemasan di kiosnya di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (26/1/2022). Harga minyak goreng di pasar tersebut masih belum sesuai kebijakan satu harga Rp 14.000 per liter dikarenakan pedagang belum mendapatkan suplai minyak goreng dengan harga murah sehingga tetap menjual dengan harga berkisar Rp 19.000 hingga Rp 20.000 per liter.
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Pedagang menata minyak goreng kemasan di kiosnya di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (26/1/2022). Harga minyak goreng di pasar tersebut masih belum sesuai kebijakan satu harga Rp 14.000 per liter dikarenakan pedagang belum mendapatkan suplai minyak goreng dengan harga murah sehingga tetap menjual dengan harga berkisar Rp 19.000 hingga Rp 20.000 per liter.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Kota Jakarta Selatan (Pemkot Jaksel) menggencarkan pengawasan ketentuan minyak goreng satu harga kepada para pedagang di Jaksel agar tetap sesuai dengan regulasi pemerintah terbaru. "Kita lewat Satgas Suku Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM), terus gencar melakukan operasi itu semuanya," kata Wali Kota Jaksel, Munjirin di Jakarta, Kamis (27/1/2022).

Dengan adanya pengawasan dari satuan tugas itu, Munijirin berharap, oknum yang memiliki niat kurang baik terhadap kebijakan minyak goreng satu harga, yaitu Rp 14.000 per liter agar bisa sadar diri. "Mudah-mudahan makin gencarnya Satgas untuk turun ke bawah mereka yang akan mempunyai niat jelek, mudah-mudahan akan mengurungkan niatnya," tuturnya.

Baca Juga

Pada Rabu, (26/1) sejumlah pedagang di Pasar Mede di Cilandak dan Pasar Cipete di Kebayoran Baru pedagang masih menjual minyak goreng seharga Rp 18.000-Rp 20.000 per liter. "Yang Bimoli dua liter Rp 37.000, yang satu liter Rp 18.500," ujar pedagang bernama Kasmi (58 tahun).

Pedagang minyak goreng di Pasar Cipete, Mutmainah (48) yang sudah mendapatkan pasokan minyak goreng subsidi berupa jeriken belum menjual minyak goreng sesuai harga yang ditetapkan pemerintah senilai Rp 14.000 per liter. Mutmainah menjual harga minyak goreng subsidi tersebut seharga Rp 19.000 per liter.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement