REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — Perusahaan farmasi asal Amerika Serikat (AS), Moderna, pada Kamis (27/1/2022) mengumumkan uji coba dosis penguat vaksin Covid-19 yang ditujukan secara khusus untuk mengatasi varian omicron dari SARS-CoV-2. Peserta pertama telah menerima suntikan kandidat vaksin booster tersebut.
Uji coba terbaru Moderna melibatkan sekitar 600 orang berusia 18 tahun ke atas yang telah menerima dua dosis vaksin Covid-19 dari perusahaan itu atau yang sudah mendapatkan dua dosis vaksin Moderna plus booster. Semua sukarelawan akan menerima dosis vaksin eksperimental versi khusus omicron.
Sementara itu, Pfizer-BioNTech pada awal pekan ini sudah lebih dulu memulai studi serupa terhadap vaksinnya yang diformulasi ulang. Pfizer sebagai perusahaan asal AS dan mitranya yang merupakan perusahaan bioteknologi yang berkantor pusat di Mainz, Jerman itu menargetkan vaksin spesial untuk menghadapi omicron bisa tersedia pada Maret 2022.
Pfizer dan BioNTech mengatakan, dalam beberapa bulan mendatang mereka akan mengevaluasi bagaimana dosis tambahan dari formulasi Covid-19 saat ini bekerja dalam pengaturan klinis. Demikian juga dengan vaksin baru yang dirancang khusus untuk varian omicron.
Gennova Biopharmaceuticals juga tengah mengembangkan kandidat vaksin Covid-19 khusus untuk varian omicron. Perusahaan India itu menargetkan vaksinnya siap digunakan dalam satu-dua bulan ke depan.
Menurut sumber anonim yang dikutip Reuters, Senin (17/1/2022), vaksin tersebut mungkin memerlukan uji coba kecil di India sebelum digunakan sebagai vaksin tersendiri atau dosis booster. Perwakilan Gennova, anak perusahaan farmasi Emcure Pharmaceuticals yang beroperasi di 70 negara, belum menanggapi permintaan untuk memberi komentar.
Sementara itu, perusahaan bioteknologi Prancis Valneva mengatakan bahwa studi pendahuluan menunjukkan tiga dosis kandidat vaksin Covid-19 buatannya dapat menetralkan SARS-CoV-2 varian omicron. Semua sampel serum yang diuji juga menunjukkan antibodi penetralisasi yang melawan varian terdahulu dan varian delta.
"Sementara itu, 87 persen sampel serum dapat menetralkan varian omicron," ungkap Chief Medical Officer Valneva, Juan Carlos Jaramillo, dalam sebuah pernyataan pada Rabu (19/1/2022).
Baca juga : Vaksin AstraZeneca Berkaitan dengan Kejadian Langka Mielitis Transversa, Apa Tandanya?