REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam komunikasi kita dengan Tuhan, sangat penting untuk memanggil-Nya dengan nama-nama yang telah Dia berikan kepada diri-Nya sendiri. Tuhan memilih nama-Nya dan Dia memerintahkan kita untuk menggunakannya pada kebutuhan dan keinginan kita.

Menggunakan nama-Nya saat memohon adalah karakteristik yang dikagumi Tuhan. Ketika menggunakan nama-nama-Nya dengan benar, kita merenungkan sifat-Nya dan Keagungan-Nya. Salah satu nama Allah yang akan dibahas adalah Al-‘Azhim, Yang Maha Agung, dilansir About Islam.

Al-‘Azhim adalah salah satu nama yang menunjukkan Kebesaran-Nya. Nama lainnya, Al-Kabir Yang Esa yang Esensinya Agung dan Al-Mutakabbir Yang Esa secara aktif menggunakan hak, keistimewaan, dan sifat-sifat-Nya yang Agung.

Nama ini terdiri dari semua atribut keagungan. Jadi, Allah itu agung, luar biasa, pemilik kekuatan total, dan yang memiliki semua kedaulatan, kekuatan, dan keagungan. ‘Azhim berasal dari akar kata bahasa Arab “Ayn, Dha, Mim” yang memiliki banyak arti termasuk menjadi megah, besar, besar, luas, besar, besar, dan luar biasa. Itu juga bisa diartikan mengesankan, kuat, unggul, dan di atas segala ketidaksempurnaan.

Yang Maha Agung adalah Yang Esa yang keagungannya tidak dapat dipahami atau dipahami sepenuhnya, jauh di atas batas pemahaman manusia. Secara linguistik, ‘Azhim berasal dari kata benda idham, yang meliputi kebesaran, kemurahan hati, dan kehormatan. Misalnya, dapat digunakan dalam yu'adheem (kehormatan), adheemun (hebat), dan 'itheeman (tulang, khususnya kekuatan tulang).

Menggunakan kata Al-‘Azhim setiap kali sujud, Allah mengajak Muslim untuk merenungkan Kebesaran dan Kekuatan-Nya. Ketika mengucapkan “Subhana Rabbiyal Azhim,” Muslim tunduk pada kebesaran dan kekuatan-Nya, mengakui keunggulan-Nya, sambil bersaksi tentang keagungan-Nya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika