Senin 31 Jan 2022 01:51 WIB

Muslim Kanada Beri Usulan untuk Akhiri Islamofobia

Islamofobia masih jadi tantangan Muslim Kanada.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agung Sasongko
Warga menghadiri peringatan keluarga Muslim yang ditabrak di luar Masjid London Muslim, London, Kanada, Selasa (8/6). Polisi mengatakan penabrakan itu didasari kebencian.
Foto: Nathan Denette/Pool via REUTERS
Warga menghadiri peringatan keluarga Muslim yang ditabrak di luar Masjid London Muslim, London, Kanada, Selasa (8/6). Polisi mengatakan penabrakan itu didasari kebencian.

REPUBLIKA.CO.ID, ONTARIO -- Ketua Asosiasi Muslim Newfoundland dan Labrador mengatakan keputusan pemerintah federal untuk mendedikasikan satu hari untuk memerangi Islamofobia tidak cukup jauh.

"Sejauh yang saya lihat, ini baru langkah awal. Langkah-langkah yang lebih konkrit harus diambil sebelum kita merasa nyaman," kata Presiden Asosiasi Muslim Newfoundland dan Labrador (MANAL), Syed Mansoor Pirzada, dilansir dari laman CBC, Ahad (30/1/2022).

Baca Juga

Pemerintah federal mendeklarasikan 29 Januari sebagai Hari Peringatan untuk Serangan Masjid Kota Quebec dan Aksi Melawan Islamofobia pada tahun 2021.

Tapi Pirzada mengatakan satu-satunya cara untuk memberantas Islamofobia yang dia lihat sebagai ancaman eksistensial bagi komunitas Muslim di provinsi itu adalah di tingkat federal, dalam bentuk undang-undang kejahatan rasial khusus.

"Kata-kata hanya sampai sejauh ini. Kerusakan sudah terjadi. Jadi mengapa kita tidak bisa mencegah kerusakan lebih lanjut?," kata Pirzada.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement