Senin 31 Jan 2022 08:33 WIB

Skenario Maruli Simanjuntak Jadi Panglima TNI dan Misi Pengamanan 2024

Menantu Luhut diperkirakan dilantik sebagai Panglima TNI sebelum Jokowi lengser.

Red: Joko Sadewo
Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Meyjen Maruli Simanjuntak memiliki karir cerah dan berpeluang menjadi Panglima TNI. (Foto ilustrasi)
Foto: Antara/Fikri Yusuf
Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Meyjen Maruli Simanjuntak memiliki karir cerah dan berpeluang menjadi Panglima TNI. (Foto ilustrasi)

Oleh : Erik Purnama Putra, Jurnalis Republika

REPUBLIKA.CO.ID, Mayor Jenderal (Mayjen) Maruli Simanjuntak sudah resmi menjadi Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) berdasarkan Keputusan Panglima TNI Nomor 66/I/2022 tanggal 21 Januari 2022. Maruli akan menjadi Pangkostrad ke-44 menggantikan Jenderal Dudung Abdurachman. Maruli pun dijadwalkan menjalani serah terima jabatan (sertijab) Pangkostrad di Mabesad pada Senin (31/1/2022).

Dengan jabatan yang disandangnya maka Maruli bakal mendapat kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi menjadi Letnan Jenderal (Letjen). Pangkostrad sepertinya merupakan jabatan sementara bagi Maruli.

Dia termasuk yang digadang-gadang sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) untuk menggantikan Jenderal Dudung Abdurachman. Tidak berhenti sampai di situ, Maruli juga berpeluang besar menjadi Panglima TNI. Hal itu bisa saja terwujud sebelum pelaksanaan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 atau sebelum Joko Widodo (Jokowi) purnatugas dari RI 1.

Sebagai menantu Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, Maruli memiliki keunggulan nonteknis dibanding pesaingnya untuk bisa meraih bintang empat. Pasalnya, Luhut selama ini dikenal sebagai menteri paling berpengaruh di era Presiden Jokowi.

Karier Maruli saat ini meroket hingga meninggalkan menjadi abiturien Akademi Militer (Akmil) 1992 pertama yang mendapat promosi jabatan bintang tiga. Maruli pun memiliki masa dinas militer cukup panjang hingga 1 Maret 2028. Sehingga ada dua skenario bagi mantan Komandan Grup A Paspampres yang mengawal RI 1 itu untuk bisa menjadi KSAD dan bablas meraih posisi Panglima TNI.

Baca juga : KSAD Pimpin Sertijab Mayjen Maruli Simanjuntak Jadi Pangkostrad

Saat ini, Jenderal Andika Perkasa sudah memasuki usia 57 tahun. Dia tepat berusia 58 tahun pada 21 Desember 2022, namun secara administrasi baru benar-benar purnatugas pada 1 Januari 2023. Dengan begitu, Presiden Jokowi pasti harus menyerahkan nama calon Panglima TNI baru ke DPR paling lambat pertengahan Desember 2022.

Tentu saja, calon Panglima TNI merujuk dua nama, yaitu KSAD Jenderal Dudung Abdurachman dan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono. Peliknya bagi penguasa adalah pada titik krusial ini. Jika memang Istana Kepresidenan mendorong Maruli menjadi KSAD dan Panglima TNI, tentu Presiden Jokowi akan memilih Dudung sebagai pengganti Andika.

Saat Andika pensiun, Dudung menjadi Panglima TNI dalam usia sudah 57 tahun jika dipilih oleh RI 1. Mantan Panglima Kodam (Pangdam) Jaya tersebut tepatnya bakal purnatugas per 1 Desember 2023. Dalam posisi inilah Maruli yang berpeluang menjadi KSAD ke-34.

Dengan keadaan tersebut, Dudung hanya setahun setahun menjadi Panglima TNI sebagaimana yang dialami Andika. Hanya saja, keputusan itu sangat berisiko. Pasalnya, jika hal itu terwujud maka pati dari matra darat bisa menjabat Panglima TNI tiga kali beruntun. Kondisi itu bisa memunculkan kecemburuan bagi matra laut dan udara. Khusus bagi matra laut, keputusan Presiden Jokowi itu bisa sangat menyakitkan.

Baca juga : Anggota DPR: Beri Waktu Sekolah Swasta Cari Pengganti Guru yang Lulus P3K

Apa pasal? Jika sampai Dudung menjadi Panglima TNI maka peluang Yudo sudah tertutup. Setelah gagal terpilih menjadi Panglima TNI karena kalah bersaing dengan Andika, peluang Yudo sebenarnya masih terbuka. Dia bisa menjadi TNI 1 dengan berharap menggantikan Andika. Yudo yang bakal berusia 58 tahun pada 26 November 2023, berbarengan pensiun dengan Dudung.

Sehingga, satu-satunya harapan bagi AL untuk menempatkan kadernya sebagai Panglima TNI pada era Presiden Jokowi harus terwujud pada akhir tahun ini, dengan menggantikan Andika. Kesempatan itu tidak boleh lepas. Jika tidak maka selama era Jokowi berkuasa, tidak pernah ada Panglima TNI dari matra laut. Hal itu tidak bagus bagi catatan sejarah dan juga pergiliran matra untuk jabatan Panglima TNI.

Situasi menjadi rumit lantaran Dudung secara politik lebih berpeluang menjadi Panglima TNI ke-22. Dengan plus minus seperti itu maka Jokowi harus menentukan apakah bakal mempromosikan Dudung yang sangat didukung partai penguasa atau memilih Yudo agar ada perwira tinggi (pati) matra laut yang menjadi Panglima TNI pada masa dua periode kepemimpinannya.

Bagi penulis, bidak catur lebih mudah digerakkan jika Dudung menjadi Panglima TNI. Dengan begitu, Maruli pada akhir tahun ini bisa dinaikkan menjadi KSAD. Dan pada akhir 2023, ia sudah menjabat Panglima TNI. Hal yang menjadi kendala Maruli menjadi orang nomor satu di TNI adalah Mayjen Agus Subiyanto, yang memiliki kedekatan pribadi dengan Jokowi.

Riwayat jabatan Agus yang pernah menjadi Komandan Kodim (Dandim) 0735/Surakarta pada 2009-2011, Komandan 061/Suryakencana pada 2020, dan Danpaspampres pada 2020-2021 menjadi keunggulan personel baginya. Jokowi sepertinya punya chemistry dengan Agus hingga ia pun mendapat promosi sebagai Wakil KSAD. Namun, pencapaian Agus itu sepertinya sulit untuk bisa menghentikan sinar terang karier Maruli.

Baca juga : Data BI Diduga Bocor, Diprediksi Melebihi Kasus Kebocoran Tokopedia

Sehingga pada Desember 2023, ia sangat berpeluang dilantik Jokowi menjadi Panglima TNI. Dengan kondisi itu, ia akan memiliki peran strategis untuk mengawal pengamanan jalannya kampanye hingga hari pencoblosan yang sudah dijadwalkan Komisi Pemilihan Umum pada 14 Februari 2024. Penguasa tentu bakal memilih Panglima TNI yang bisa dipercaya dan sanggup menunaikan tugas untuk menjadi kepanjangan tangan, mata, dan telinga penguasa agar pelaksanaan Pilpres 2024 berlangsung aman dan lancar.

Apalagi, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga merupakan orang kepercayaan Istana Kepresidenan. Tidak mengagetkan nantinya dua eks orang dekat Jokowi, yaitu Maruli dan Listyo bakal mengawal Pemilu 2024. Benarkah skenario itu terwujud? Atau Agus malah yang menjadi KSAD?

Ah sampai di sini, penulis masih yakin Maruli-lah yang sudah dipersiapkan menjadi KSAD dan Panglima TNI untuk menghadapi pesta demokrasi 2024.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement