Rabu 02 Feb 2022 08:45 WIB

Pengorbanan Selanjutnya Sadio Mane untuk Timnas Senegal

Kendati difavoritkan, Senegal belum pernah merengkuh trofi juara Piala Afrika.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Endro Yuwanto
Striker timnas Senegal Sadio Mane (kiri).
Foto: EPA
Striker timnas Senegal Sadio Mane (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, YAOUNDE -- Tim nasional (timnas) Senegal termasuk kandidat juara Piala Afrika 2021. Armada the Lions of Teranga telah melaju ke semifinal.

Pada tahapan tersebut, anak asuh Aliou Cisse bertemu Burkina Faso. Duel ini berlangsung di Stadion Ahmadou Ahidjo, Younde, Kamis (3/2) dini hari WIB. Tentu saja Senegal ingin terus melangkah jauh.

Baca Juga

Ada banyak faktor membuat Senegal kian trengginas. Salah satunya, Les Lions de la Teranga diperkuat para jugador berkelas. Pemain-pemain ini, tampil di liga top Eropa.

Empat di antaranya, ada Edouard Mendy di posisi kiper. Mendy merupakan penjaga gawang Chelsea FC.

Kalidou Koulibaly di sektor palang pintu. Koulibaly tak tergantikan mengawal lini pertahanan Napoli. Kemudian Idrisaa Gueye, gelandang Paris Saint-Germain, serta Sadio Mane, juru gedor Liverpool.

Dari beberapa nama tersebut, sosok Mane lebih disorot. Tak hanya karena faktor teknis. Untuk urusan ini, teman-temannya juga tampil impresif.

Tapi eks Southampton itu benar-benar memberikan segalanya untuk negaranya di Kamerun. Sebelum turnamen digelar, Mane sempat mendapat ancaman santet dari dukun lawan.

Lalu pada babak 16 besar melawan Tanjung Verde, ia sempat mengalami cedera kepala saat terlibat benturan keras dengan kiper lawan. Tapi pesepak bola 29 tahun itu tetap melanjutkan pertandingan dan bisa mencetak gol.

Mane akhirnya ditarik pada menit ke-70. Sang penyerang lantas dilarikan ke rumah sakit. Liverpool dikabarkan meminta Senegal agar tak menurunkan andalannya di perempat final kontra Guinea Khatulistiwa.

Tapi Aliou Cisse tak terpengaruh permintaan the Reds. Staf medis The Lions of Teranga tidak melihat cedera lanjutan di kepala Mane. Sang arsitek tim memakai jasa Mane selama 90 menit ketika bertemu Guinea.

Alhasil Mane tetap menonjol. Ia memberikan assist untuk gol pertama timnya yang dicetak Famara Diedhiou pada menit ke-28. Pasukan Cisse unggul 3-1 atas skuad polesan Juan Micha.

"Penting bagi para pemain untuk memastikan kami memenangkan pertandingan. Jadi agar bisa menang, Anda harus melakukan segalanya, dan membuat semua pengorbanan yang diperlukan," kata Mane dikutip dari BBC, Selasa (1/2).

Senegal dinilai baru saja menampilkan performa terbaik sepanjang gelaran Piala Afrika 2021. Namun Mane menepis hal itu. Ia merasa setiap duel yang telah dijalani, memberikan arti dan pelajaran yang sama pentingnya.

Apa pun itu, Mane dan rekan-rekan membawa misi penting. Kendati mulai dikenal sebagai negara salah satu elite sepak bola dari Afrika, Senegal belum pernah menjadi jawara konfederasi. Prestasi terbaik The Lions of Teranga mencapai final dalam dua kesempatan. Tepatnya pada 2002 dan 2019. Teranyar, Senegal ditaklukkan Aljazair di partai puncak.

Sepanjang gelaran Piala Afrika 2021, Mane sudah berlaga di lima pertandingan. Ia tampil selama 430 menit. Ia mencetak dua gol dan menyumbang satu assist.

Kini Senegal bertemu tim yang sedang termotivasi untuk berjaya di lapangan. Setelah memanasnya situasi politik di dalam negeri, Burkina Faso berharap bisa memberikan kesejukan dari sepak bola. Skuad polesan Kamou Malo juga siap berlari jauh.

Les Etalons tak bisa dipandang sebelah mata. Sebelum berada di fase ini, Burkina Faso hanya sekali mengalami kekalahan tipis dari tuan rumah Kamerun di babak penyisihan. Setelahnya Herve Koffi dan rekan-rekan menyingkirkan tim-tim kuat seperti Gabon dan Tunisia.

Ini ketiga kalinya Burkina Faso lolos ke semifinal dalam lima edisi terakhir Piala Afrika. "Kami ingin tampil maksimal di kompetisi ini," ujar Malo menegaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement