Rabu 02 Feb 2022 11:42 WIB

Ilmuwan Konfirmasi Adanya Asteroid Trojan Bumi Terbesar, Berbahaya?

Sejauh ini, ilmuwan telah menamukan 2 asteroid trojan Bumi.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani / Red: Dwi Murdaningsih
Asteroid/ilustrasi
Foto: EPA
Asteroid/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, CHILE -- Dengan memindai langit sangat dekat dengan cakrawala saat matahari terbit, Teleskop SOAR di Chile telah membantu para astronom mengonfirmasi keberadaan asteroid Trojan Bumi kedua yang diketahui. Teleskop mengungkap lebar asteroid trojan kedua ini lebih dari satu kilometer, atau sekitar tiga kali lebih besar dari yang pertama.

Menggunakan Teleskop SOAR (Penelitian Astrofisika Selatan) 4,1 meter di Cerro Pachon di Chile, para astronom yang dipimpin oleh Toni Santana-Ros dari University of Alicante dan Institute of Cosmos Sciences of the University of Barcelona mengamati asteroid 2020 XL5 yang baru ditemukan untuk membatasi orbit dan ukurannya. Hasil mereka mengonfirmasi bahwa 2020 XL5 adalah Trojan Bumi.

Baca Juga

Trojan adalah pendamping asteroid ke Bumi yang mengorbit Matahari di sepanjang jalur yang sama seperti planet kita. Sejauh ini, asteroid tersebut merupakan terbesar yang pernah ditemukan.

“Trojan adalah objek yang berbagi orbit dengan sebuah planet, berkerumun di sekitar salah satu dari dua area seimbang gravitasi khusus di sepanjang orbit planet yang dikenal sebagai titik Lagrange,” kata Cesar Briceno dari NOIRLab NSF, yang merupakan salah satu penulis makalah yang terbit pada Selasa  di Nature Communications.

Dilansir dari Tech Explorist, Rabu (2/2/2022), beberapa planet di Tata Surya diketahui memiliki asteroid Trojan. Asteroid ditemukan pada 12 Desember 2020 oleh teleskop survei Pan-STARRS1 di Hawai’i. 2020 XL5 jauh lebih besar daripada Trojan Bumi pertama yang ditemukan, yang disebut 2010 TK7. Para peneliti menemukan bahwa XL5 2020 berdiameter sekitar 1,2 kilometer sekitar tiga kali lebar yang pertama (TK7 2010 diperkirakan kurang dari 400 meter).

Ketika 2020 XL5 ditemukan, orbitnya mengelilingi Matahari tidak cukup diketahui untuk mengatakan apakah itu hanya asteroid dekat Bumi yang melintasi orbit kita, atau apakah itu benar-benar Trojan. Pengukuran SOAR sangat akurat sehingga tim Santana-Ros kemudian dapat kembali dan mencari XL5 2020 dalam gambar arsip dari 2012 hingga 2019 yang diambil sebagian dari Dark Energy Survey menggunakan Dark Energy Camera (DECam). Dengan hampir 10 tahun data yang ada, tim mampu meningkatkan pemahaman kita tentang orbit asteroid.

“Data SOAR memungkinkan kami untuk membuat analisis fotometrik pertama dari objek, mengungkapkan bahwa 2020 XL5 kemungkinan adalah asteroid tipe C, dengan ukuran lebih besar dari satu kilometer,” kata Santana-Ros.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement