REPUBLIKA.CO.ID, BOGOTA -- Angkatan bersenjata Kolombia membunuh 15 anggota kelompok kriminal atau geng Clan del Golfo. Sumber militer mengatakan kelompok itu terlibat dalam penyelundupan narkoba dan penambangan ilegal.
Penyerbuan Selasa (1/2/2022) itu menjadi pukulan terbesar bagi kelompok tersebut sejak Oktober tahun lalu ketika pihak berwenang menangkap pemimpin Clan del Golfo, Dairo Antonio Usuga. Orang yang lebih dikenal Otoniel itu diduga merupakan penyeludup narkoba paling terpenting dalam sejarah Kolombia baru-baru ini.
Operasi penyergapan dilakukan di zona pinggir kota madya Ituango, Provinsi Antioquia. Pihak berwenang mengatakan daerah tersebut merupakan tempat strategis untuk memelihara koka, bahan utama untuk membuat kokain.
Sebagian besar anggota Clan del Golfo bekas anggota paramiliter ekstrem kanan yang kembali ke kehidupan kriminal usai kelompok mereka melakukan perjanjian damai dengan pemerintah. Polisi Kolombia mengatakan geng tersebut membuat persekutuan dengan lima kejahatan terorganisir internasional untuk mendistribusikan 20 ton kokain setiap bulan
Clan del Golfo menurunkan sekitar 1.200 kombatan dan memerangi mantan anggota FARC yang menolak perjanjian damai 2016 dan gerilyawan sayap kiri National Liberation Army (ELN). Mereka memperebutkan daerah-daerah penting untuk penyelundupan narkoba dan penambangan ilegal di seluruh negara di Amerika Selatan.