Rabu 02 Feb 2022 20:28 WIB

LIB Belum Berniat Hentikan Liga 1

Belum ada rencana menghentikan pertandingan Seri 4 dan pindah dari Bali

Direktur Operasional PT Liga Indonesia Baru (LIB), Sudjarno di kantor LIB, Jakarta, Jumat (29/10).
Foto: Republika/Afrizal Rosikhul Ilmi
Direktur Operasional PT Liga Indonesia Baru (LIB), Sudjarno di kantor LIB, Jakarta, Jumat (29/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Liga Indonesia Baru (LIB) belum berencana untuk menghentikan sementara Liga 1 2021-2022 atau memindahkan lokasi pelaksanaan Seri 4-5 dari Bali meski kasus COVID-19 di turnamen itu meningkat.

"Sampai saat ini, kami masih membicarakan soal laga per laga. Belum ada rencana menghentikan pertandingan Seri 4 dan pindah dari Bali," ujar Direktur Operasional LIB Sudjarno dalam konferensi pers virtual yang diikuti di Jakarta, Rabu (2/2/2022).

Pria yang juga Ketua Satgas COVID-19 Liga 1 dan 2 itu menegaskan bahwa pihaknya tetap berupaya untuk menuntaskan semua laga Seri 4 dan 5 Liga 1 di Bali semua rencana.

Meski demikian, LIB tetap mendengar masukan dari beberapa pihak terkait perjalanan Liga 1 2021-2022 di tengah badai COVID-19 yang melanda klub-klub peserta.

"Kami memang banyak menerima masukan dan usulan yang bisa dipertimbangkan sambil kompetisi berjalan," kata Sudjarno.

Liga 1 Indonesia 2021-2022 tengah menghadapi lonjakan kasus positif COVID-19 pada Januari 2022. Satgas COVID-19 Liga 1 mencatat setidak-tidaknya ada 12 tim yang terdampak penyakit akibat serangan virus SARS-CoV-2 itu, dengan lebih dari 50 pemain yang terjangkit.

COVID-19 membuat dua laga pekan ke-22 Liga 1 yakni Madura United versus Persipura, Selasa (1/2) dan PSM kontra Persib, Rabu (2/2) ditunda. Hal itu lantaran Madura serta Persib tidak memiliki pemain yang cukup untuk berlaga, yaitu kurang dari 14 pemain.

Sudjarno mengakui bahwa sistem semi gelembung (bubble) yang diterapkan LIB di Liga 1 musim ini rawan 'kebocoran' karena panjangnya waktu kompetisi.Untuk itu, demi mencegah meluasnya penyebaran virus SARS-CoV-2, LIB berharap klub-klub menerapkan gelembung penuh (full bubble) secara internal.

"Jadi kami minta tidak ada lagi pemain atau ofisial yang jalan-jalan keluar kecuali untuk latihan atau latihan resmi. Sebab, jika sesuatu terjadi, yang rugi adalah klub itu sendiri," tutur Sudjarno.

Provinsi Bali sendiri mencatatkan peningkatan kasus COVID-19 secara signifikan sejak awal Januari 2022. Pada seminggu terakhir, secara total ada lebih dari 2.400 orang yang terjangkit COVID-19 di Pulau Dewata tersebut.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement