REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Pemimpin ISIS Abu Ibrahim Al Hashimi Al Qurayshi tewas dalam serangan Pasukan Khusus AS di Suriah. Menurut Presiden AS Joe Biden, serangan pasukan khusus AS di Suriah telah merenggut sedikitnya 13 nyawa, termasuk enam anak-anak.
"Tadi malam atas arahan saya, pasukan militer AS berhasil melakukan operasi kontraterorisme. Berkat keberanian Angkatan Bersenjata kami, kami telah menyingkirkan Abu Ibrahim Al Hashimi Al Qurayshi, pemimpin ISIS dari medan perang,” kata Biden, dilansir dari The National News, Kamis (3/2/2022).
Penduduk dan aktivis di daerah itu menceritakan mereka melihat serangan darat besar-besaran pada Kamis dini hari. Mereka juga mendengar pasukan AS menggunakan pengeras suara, meminta wanita dan anak-anak untuk meninggalkan daerah itu.
Seorang pejabat AS mengatakan salah satu helikopter dalam serangan itu memiliki masalah mekanis dan harus diledakkan di darat. Menurut Observatorium, pemantau perang oposisi, pasukan koalisi pimpinan AS menggunakan helikopter mendarat di daerah itu, menyerang sebuah rumah dan bentrok dengan pejuang di tanah.
Taher Al Omar, seorang aktivis yang berbasis di Idlib, mengatakan bentrokan antara para pejuang di daerah itu dan pasukan koalisi pecah. Serangan dilaporkan berlangsung selama dua jam.
Idlib adalah benteng terakhir wilayah yang dikuasai pemberontak di Suriah, rumah bagi beberapa operator top Alqaidah, serta kelompok-kelompok yang berafiliasi dengan Alqaidah, termasuk Hurras Al Din. Tetapi provinsi ini juga menjadi tuan rumah bagi beberapa komandan ISIS, yang paling terkenal adalah Abu Bakr Al Baghdadi yang terbunuh di sana dalam serangan Pasukan Khusus AS pada Oktober 2019.