REPUBLIKA.CO.ID, WALES – Kasus penipuan WhatsApp terjadi di Wales Utara, Inggris merugikan korban hingga ribuan poundsterling. Penipu mengirim teks yang mengaku sebagai kerabat dengan nomor baru lalu meminta bantuan dengan tagihan atau biaya lain.
Banyak kasus penipuan yang dimulai dengan obrolan WhatsApp seperti “Halo ibu. Saya punya telepon baru, tolong simpan nomornya.” Polisi Wales Utara mengatakan para korban di Wales telah kehilangan rata-rata hampir 2.500 poundsterling atau sekitar Rp 48 juta.
Pada bulan lalu, Sarah Capper dari Rhyl, Denbighshire menjadi sasaran. Dia mengaku pesan yang diterimanya terlihat sangat asli. “Saya mendapat pesan yang dimulai dengan kata ‘Hai ibu.’ Telepon lamanya rusak dan saya harus menyimpan nomor baru ini,” kata Capper.
Setelah mengaku kerabat korban (biasanya putri korban), penipu mulai membicarakan tentang kondisinya yang stres di tempat kerja. Kemudian korban diminta membantu membayar tagihan karena “putrinya” tidak memiliki mobile banking di ponsel barunya.
Ketika Capper berbicara dengan putri aslinya keesokan hari, sang putri tidak tahu apa yang Capper bicarakan. Mendengar reaksi sang putri, Capper menangis karena telah menyerahkan 2.100 poundsterling atau Rp 41 juta termasuk 1.800 poundsterling atau Rp 35 juta yang dipinjam dari pasangannya.
“Saya berani bersumpah bahwa saya sedang berbicara dengan putri saya, tetapi dia adalah orang asing. Ini menakutkan dan sangat mengecewakan,” ujarnya.
Korban lain, Zoe Burrell dari Anglesey menyimpan nomor atas nama putrinya setelah mendapatkan pesan WhatsApp yang mengatakan “Bu...... ini nomor baru saya, Anda dapat menghapus nomor lama saya xx.”
Semua pesan dari penipu kemudian memuat nama putrinya. “Saya telah meminjamkan uang kepada putri saya sebelumnya dan saya selalu mendapatkan semuanya kembali,” kata Burrell.
Penipu mengklaim putri Burrel membutuhkan uang tunai secepatnya yang membuat Burrel mengirimkan uang sebesar 4.800 poundsterling atau Rp 93 juta. “Penipu sangat pintar dalam menyamar sebagai orang yang dicintai,” ucapnya.
Dikutip BBC, Jumat (4/2), Polisi Wales Utara Rachel Roberts mengatakan sebagian besar korban merupakan wanita. Penyelidik sedang mencoba untuk mencari tahu apakah penipu meneliti korban mereka atau apakah mereka menggunakan trik kepercayaan.
Roberts mengatakan kasus penipuan seperti ini memakan korban baru setiap hari. Hanya dalam dua pekan pada awal Januari, pihaknya melihat penipu yang mencoba mencuri 24 ribu poundsterling atau Rp 486 juta dari orang-orang di Wales Utara saja.
“Ini adalah penipuan yang sangat jahat karena para penjahat sering menyamar sebagai putra atau putri seseorang. WhatsApp adalah platform chat yang digunakan orang untuk berbicara dengan teman dekat dan keluarga,” kata Roberts.
Roberts menyarankan masyarakat yang mendapatkan permintaan uang tunai dari seseorang yang tidak dikenal atau tampak mencurigakan untuk mengecek kembali ke nomor yang berbeda apakah itu benar-benar mereka atau tidak.