Jumat 04 Feb 2022 16:24 WIB

Belum Juga Resmi Dibuka, Olimpiade Musim Dingin di Cina Diwarnai 21 Kasus Baru

Seorang atlet dan ofisial Australia juga harus menjalani protokol Covid-19.

Keluarga foto bersama dengan membawa atribut Olimpiade Musim Dingin 2022 yang disediakan oleh pihak panitia penyelenggara di kawasan Sanlitun, Beijing, China, Senin (31/12022). Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 digelar pada 4-20 Februari 2022 yang bersamaan dengan musim libur panjang Tahun Baru Imlek.
Foto: ANTARA/M. Irfan Ilmie
Keluarga foto bersama dengan membawa atribut Olimpiade Musim Dingin 2022 yang disediakan oleh pihak panitia penyelenggara di kawasan Sanlitun, Beijing, China, Senin (31/12022). Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 digelar pada 4-20 Februari 2022 yang bersamaan dengan musim libur panjang Tahun Baru Imlek.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Penyelenggara Olimpiade Musim Dingin Beijing mengumumkan sebanyak 21 infeksi C0vid-19 baru ditemukan di antara peserta pada Kamis (4/2/2022) , atau turun dari 55 kasus yang terjadi pada satu hari sebelumnya.

Beberapa jam sebelum Olimpiade Musim Dingin secara resmi berlangsung, jumlah total kasus yang dikonfirmasi di antara peserta Olimpiade sejak 23 Januari mencapai 308. Termasuk enam di antaranya berasal dari kontingen Jerman yang mendapat hasil positif setelah menjalani tes saat tiba di Beijing, Kamis.

Baca Juga

Keenam atlet Jerman yang tidak dipublikasikan identitasnya itu sekarang telah diisolasi dan menjalani tes PCR lebih lanjut, kata perwakilan tim Jerman seperti dikutip dari laporan Reuters, Jumat (4/2/2022).

Seorang atlet dan ofisial Australia juga harus menjalani protokol Covid-19 setelah mereka dianggap melakukan kontak dekat, kata ketua tim Geoff Lipshut di hari yang sama.

Berdasarkan aturan protokol kesehatan Olimpiade Beijing, atlet yang diketahui kontak dekat harus diisolasi dari anggota tim lainnya, tetapi dapat melanjutkan pelatihan mandiri menjelang kompetisi mereka. Peserta di Beijing dibatasi dengan area tertutup untuk mencegah kontak dengan masyarakat umum, mereka juga berpindah antara akomodasi dan arena Olimpiade dengan transportasi khusus.

Setiap peserta Olimpiade juga diuji setiap hari dalam upaya untuk mengidentifikasi infeksi dalam area dengan cepat. 

Berbeda dengan banyak negara yang ingin hidup dengan Covid-19, Cina telah mengadopsi kebijakan tanpa toleransi, yang melibatkan kontrol perbatasan yang ketat dan membatalkan hampir semua penerbangan internasional. Semua peserta Olimpiade yang tiba di negara itu juga harus melalui penerbangan pesanan. 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement