Sabtu 05 Feb 2022 18:06 WIB

Kapendam: KKB Papua Tembak Prajurit di Intan Jaya

Selama 2021, tercatat 34 kasus kekerasan yang terjadi di Kabupaten Intan Jaya.

Seorang prajurit berpangkat Prada Giyade Ramadhani Fattah dari Yonif PR 328/DGH ditembak kelompok kriminal bersenjata (KKB) hingga terluka di bagian kakinya saat bertugas di Pos Titigi, Kabupaten Intan Jaya, Papua, Sabtu (5/2/2022).
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Seorang prajurit berpangkat Prada Giyade Ramadhani Fattah dari Yonif PR 328/DGH ditembak kelompok kriminal bersenjata (KKB) hingga terluka di bagian kakinya saat bertugas di Pos Titigi, Kabupaten Intan Jaya, Papua, Sabtu (5/2/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA – Seorang prajurit berpangkat Prada Giyade Ramadhani Fattah dari Yonif PR 328/DGH ditembak kelompok kriminal bersenjata (KKB) hingga terluka di bagian kakinya saat bertugas di Pos Titigi, Kabupaten Intan Jaya, Papua, Sabtu (5/2/2022). Kapendam XVII Cenderawasih Kol Inf Aqsha Erlangga di Jayapura mengaku belum bisa menjelaskan kronologi tertembaknya Prada Fattah.

“Namun dari laporan sementara, terungkap insiden terjadi Sabtu pagi sekitar pukul 08.30 WIT dan setelah penembakan terjadi dilakukan penambahan personel dari Pos Mamba sekaligus mengevakuasi korban,” kata Aqsha.

Baca Juga

Ia mengatakan, korban kemudian dibawa ke Sugapa untuk dievakuasi ke Timika dengan menggunakan Helikopter Caracal milik TNI-AU. Selain itu dikerahkan pula helikopter milik Penerbad Bell-412EP dan tiba di Timika pukul 14.00 WIT, kata Aqsha seraya menambahkan korban saat ini masih berada di RSUD Timika.

"Kondisi korban sadar dan mudah-mudahan kondisi korban segera pulih, " katanya.

Selama 2021, tercatat 34 kasus kekerasan yang terjadi di Kabupaten Intan Jaya, baik itu penembakan, kontak tembak, penganiayaan maupun pembakaran. Tujuh anggota TNI AD terluka dan empat orang meninggal dunia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement