REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian melakukan upaya mitigasi dan isolasi wilayah dengan menurunkan tim kesehatan hewan ke Gunung Kidul, Yogyakarta guna menindaklanjuti adanya kasus antraks.
Direktur Jenderal PKH, Nasrullah, juga menerbitkan surat edaran menyikapi kasus antraks di Gunung Kidul. Nasrullah meminta agar Dinas Peternakan Provinsi DI Yogyakarta serta Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Gunung Kidul terus melakukan tindakan pencegahan.
Adapun standar pengendalian antraks harus sesuai standar penanganan yang ditetapkan Kementan.
"Memastikan vaksinasi di daerah yang pernah tertular dilakukan secara rutin dan pengawasan lalu lintas ternak lebih ketat lagi. Antraks mudah menular melalui spora. Hindari pemotongan hewan sakit," katanya dalam keterangan resmi, Ahad (6/2/2022).
Sementara itu, Direktur Kesehatan Hewan, Ditjen PKH, Nuryani Zainuddin mengeklaim pihaknya sudah merespons cepat.
"Untuk membantu penanganan, kami sudah turunkan Tim medis kesehatan hewan. Mitigasi risiko dan isolasi wilayah kita lakukan untuk mencegah menyebaran mengingat antrax mudah sekali menyebar,” ujarnya.
Baca: Tak Cukup 50 Persen, KPAI Sarankan PTM DKI Ditutup Sementara
Baca: Jatim Siagakan 13.853 Tempat Isolasi Terpadu Antisipasi Lonjakan Covid-19
Baca: Covid-19 Meningkat, Pemkot Cirebon Gencarkan Kembali Prokes