REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Pendidikan Jawa Barat mempersiapkan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Mundu Kabupaten Cirebon sebagai salah satu sekolah yang menunjang potensi Kawasan Segitiga Rebana. Hal tersebut dilakukan, seiring dikebutnya proyek Segitiga Rebana untuk menjadi wilayah termaju ekonomi masa depan. Disdik Jabar pun mendorong SMKN 1 Mundu agar mampu menelurkan lulusan yang memiliki daya saing.
Untuk merealisasikan tujuan tersebut, saat ini, SMKN 1 Mundu telah memiliki ruang praktik siswa (RPS) agribisnis perikanan yang baru saja diresmikan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, akhir pekan lalu. Sekaligus melaksanakan panen raya ikan nila dan udang hasil budi daya SMKN 1 Mundu.
Gubernur Jawa Barat Riwan Kamil mengapresiasi program kemaritiman di SMKN 1 Mundu. Usaha tersebut dinilai sebagai persiapan SMK menghadapi ekonomi maritim di wilayah Segitiga Rebana.
"Akan hadir 4 juta lapangan pekerjaan dengan 13 kota industri, salah satunya berbasis maritim di Patimban. Sehingga, SMKN 1 Mundu ini kami siapkan untuk memenuhi kebutuhan di masa depan," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Dedi Supandi, Fungsi dari RPS Agribisnis Perikanan di SMKN 1 Mundu antara lain, sebagai tempat praktik pengelolaan kualitas air, Praktik morfologi dan anatomi biota air, praktik proses bisnis dan budidaya ikan hias, Praktik pengamatan penyakit ikan/udang, Praktik pembuatan akuarium dan praktik pembuatan aquascape.
"SMKN 1 Mundu ini menjadi satu-satunya sekolah di Jabar yang telah tersertifikasi dan menjadi anggota International Maritime Organization (IMO)," kata Dedi Supandi, Ahad (6/2).
Dedi mengatakan, selain di Kampus 2 SMKN 1 Mundu, Blok Jenawi Kidul, Desa Grogol, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon juga dikelilingi tujuh kolam ikan.
"Jadi kegiatan tambaknya, yaitu pendederan ikan nila/bandeng/udang, pembesaran udang vaname, pembesaran ikan nila salin, polikultur/tumpang sari udang dan ikan nila atau udang dan bandeng," papar Dedi.
Selain itu, Dedi Supandi memastikan, di SMKN 1 Mundu pun melakukan pengolahan hasil perikanan, seperti membuat produk udang tempura, fish jelly baik itu siomay, bakso tahu, ekado, nugget, kaki naga, fish roll dengan menggunakan ikan nila merah sebagai bahan baku.
"Karena itu ke depan pengembangannya kita akan memproyeksikan berstatus BLUD (Badan Layanan Umum Daerah) seperti wisata edukasi perikanan, tempat diklat budidaya dan pengelolaan tambak modern," katanya.
Selain unit usaha tambak, kata Dedi, SMKN 1 Mundu Cirebon juga memiliki diklat keterampilan pelaut yang nantinya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Jabar yang ingin bekerja di kapal. Apalagi sertifikat pelaut ini merupakan sertifikat Internasional yang mengacu pada Intenational Maritime Organization (IMO).
"Jenis sertifikatnya yaitu Basic Safety Training yang sekarang telah pada angkatan 770," katanya.
Dedi mengatakan, SMKN 1 Mundu sekarang telah melakukan kerjasama dengan BPPTL Jakarta, sehingga dapat membuka diklat untuk Security Awareness Trainning (SAT), Seafever with Designated Duties (SDSD), Medical First Aid (MFA), Advances Fire Fighting (AFF), Survival Carft & Rescue Bond (SCRB), Crowd Management Trainning (CMT), Crisis Management and Human Behavour Tranning (CMHBT).
Selain dihadiri Gubernur Ridwan Kamil peresmian RPS agribisnis perikanan dan panen raya juga dihadiri oleh Atalia Praratya Kamil yang merupakan Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Provinsi Jawa Barat.
"Kami laporkan bahwa SMKN 1 Mundu Cirebon dapat juga menyelenggarakan diklat SAR Unit Pramuka untuk para pembina pramuka se-Jawa Barat," kata Dedi.