Senin 07 Feb 2022 00:40 WIB

China Laporkan 10 Kasus Baru Olimpiade Musim Dingin

Empat kasus baru Olimipiade terdeteksi di bandara, dan enam lainnya dari tes harian.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Nora Azizah
Para aktor tampil selama Upacara Pembukaan untuk Olimpiade Beijing 2022 di Stadion Nasional.
Foto: EPA-EFE/ROMAN PILIPEY
Para aktor tampil selama Upacara Pembukaan untuk Olimpiade Beijing 2022 di Stadion Nasional.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- China melaporkan 10 kasus Covid-19 baru dalam ‘gelembung’ Olimpiade Musim Dingin pada Ahad ini. Jumlah tersebut kurang dari seperempat dari 45 kasus sehari sebelumnya. Di antara kasus itu, enam adalah atlet dan tim official, sisanya ditemukan di antara ‘pemangku kepentingan’ lainnya, mencakup media dan mitra Olimpiade.

Para pejabat mengatakan empat dari kasus baru diidentifikasi pada saat kedatangan di Bandara Internasional Ibu Kota Beijing, sementara enam sisanya diambil selama hampir 72.500 tes harian yang dilakukan di dalam ‘gelembung’. Sebanyak 363 kasus telah ditemukan di antara orang-orang yang Olimpiade sejak 23 Januari 2022.

Baca Juga

Semua personel terkait Olimpiade di Tiongkok tetap berada dalam lingkup ‘lingkaran tertutup’, yang memisahkan mereka dari publik untuk meminimalkan penularan. Peserta Olimpiade harus langsung memasuki ‘lingkaran tertutup’ (sebuah kota yang berjuang menahan varian Omicron dan Delta) saat tiba di Beijing.

Kontak antara peserta Olimpiade dan publik Beijing dilarang keras. Bahkan, orang yang lewat pun dilarang membantu bahkan jika ada kecelakaan kendaraan Olimpiade. Wakil Presiden dan Sekjen Komite Olimpiade, Han Zirong, mengatakan bahwa keselamatan adalah hal yang utama untuk acara internasional.

“Pandemi telah membawa tantangan besar dalam hal penyelenggaraan Olimpiade. Keamanan adalah dasar dari segalanya. Kami menangani masalah yang dilaporkan oleh atlet dengan serius dan akan menyelesaikan itu sesegera mungkin,” ujar Zirong dilansir dari SCMP, Senin (7/2/2022).

Beberapa atlet Olimpiade yang dites positif virus corona di Beijing mengeluhkan kondisi karantina mereka. Dalam sebuah posting Instagram dari salah satu hotel karantina, atlet biathlon Rusia, Valeria Vasnetsova, mengatakan dia berjuang untuk memakan makanan yang disediakan.

“Perut saya sakit, saya sangat pucat, dan saya memiliki lingkaran hitam besar di sekitar mata saya. Aku ingin semua ini berakhir. Aku menangis setiap hari. Saya sangat lelah,” tulis Vasnetsova dari Associated Press.

Pembalap skeleton Belgia, Kim Meylemans, memposting video emosional di media sosial pada Rabu lalu, mendokumentasikan perawatannya dalam isolasi menjelang Olimpiade. Dan dari postingan itu, mendorong Komite Olimpiade Internasional untuk campur tangan. Baru setelah itu, ia diberi sebuah ruangan di sayap isolasi desa atlet, di mana dia disambut dengan dekorasi bertema Tim Belgia termasuk bendera nasional.

Kantor berita Korea Selatan, Yonhap, melaporkan bahwa para atlet dari negaranya mengeluh tentang kualitas dan pilihan makanan di kafetaria di Desa Olimpiade. Komite Olahraga & Olimpiade Korea mengatakan telah mulai menyediakan makanan kotak untuk para atlet Olimpiade negaranya dari dapur darurat di dekat desa para atlet.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement