Senin 07 Feb 2022 07:48 WIB

Helikopter NASA Bisa Ganggu Atmosfer di Mars?

Drone di Mars mungkin bisa menyebabkan arus listrik mengalir di atmosfer.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani / Red: Dwi Murdaningsih
Ingenuity
Foto: nasa
Ingenuity

REPUBLIKA.CO.ID, MARYLAND -- Sebuah studi baru menunjukkan bahwa drone Mars, seperti helikopter Ingenuity bisa membuat 'serangan arus listrik mendadak' di Planet Merah. Menurut  Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA), perangkat tersebut dapat menyebabkan arus listrik kecil mengalir di atmosfer Mars.

Arus potensial bukanlah ancaman bagi helikopter, jika memang muncul sejak awal. Namun, ini akan menciptakan efek yang menarik untuk kamera. Adanya arus listrik di atmosfer ini bisa menimbulkan cahaya.

Baca Juga

“Cahaya redup akan paling terlihat selama jam malam ketika latar belakang langit lebih gelap,” kata penulis utama studi Bill Farrell, seorang ilmuwan plasma di Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA di Maryland, dilansir dari Space, Ahad (6/2/2022).

Sayangnya, Ingenuity adalah drone eksperimental yang tidak diizinkan untuk terbang saat senja atau fajar, tetapi kita mungkin dapat mengamati efeknya pada helikopter Mars di masa depan.

Proses di mana drone Mars mungkin bersinar mirip dengan efek umum di Bumi dari arus listrik, termasuk korona atau cahaya listrik yang kadang terlihat di pesawat. Secara lebih luas, penelitian ini memberi jalan untuk lebih memahami akumulasi muatan listrik pada bilah rotor, yang dikenal sebagai pengisian triboelectric.

 

Pengisian triboelectric terjadi selama gesekan yang memidahkan muatan listrik di antara benda-benda, yang biasanya dapat Anda lihat ketika seseorang menggosokkan balon ke rambut mereka di Bumi. Balon kemudian “menarik” rambut orang tersebut, menunjukkan bukti medan listrik yang disebabkan oleh gesekan.

“Saat bilah berdampak pada butiran, muatan ditransfer, menumpuk di bilah dan menciptakan medan listrik,” kata NASA dalam pernyataannya.

“Saat muatan naik ke tingkat tinggi, atmosfer mulai menghantarkan listrik, proses yang dikenal sebagai ‘kerusakan atmosfer’. Prosesnya menciptakan populasi elektron yang membentuk arus listrik yang ditingkatkan yang bertindak untuk menghilangkan atau mengimbangi penumpukan muatan pada pesawat rotor.”

Penelitian ini diterbitkan 10 Maret 2021 di Planetary Science Journal. Studi ini diterbitkan sebelum rover Perseverance dan Ingenuity mendarat di Mars pada 18 Februari 2021. Kini, hampir setahun kemudian, Ingenuity telah melakukan 18 penerbangan dan menghabiskan lebih dari 30 menit penerbangan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement