Senin 07 Feb 2022 14:28 WIB

Haedar Minta Muhammadiyah Tinjau Ulang Pelaksanaan PTM

Kenaikan kasus Covid-19 akibat varian Omicron mesti menjadi perhatian bersama.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir. Haedar Minta Muhammadiyah Tinjau Ulang Pelaksanaan PTM
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir. Haedar Minta Muhammadiyah Tinjau Ulang Pelaksanaan PTM

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PP Muhammadiyah Nashir meminta jajarannya, baik Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) dan Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah untuk meninjau ulang pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) seiring meningkatnya kasus Covid-19.

"Jaga protokol kesehatan dan jangan lengah, Insya Allah kita bisa mengatasinya," ujar Haedar dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (7/2/2022).

Baca Juga

Haedar mengatakan kenaikan kasus Covid-19 yang diakibatkan varian Omicron mesti menjadi perhatian bersama. Maka dari itu, ia meminta agar MCCC dan Dikdasmen mengawal pelaksanaan PTM, utamanya di institusi pendidikan milik Muhammadiyah.

Ia juga mengajak masyarakat tak abai menerapkan protokol kesehatan serta memaksimalkan vaksinasi penguat yang tengah digencarkan pemerintah. "Masyarakat dan seluruh elemen bangsa untuk waspada dan seksama dalam menghadapi peningkatan ini," kata dia.

Dalam keterangan resmi Satgas Covid-19, terjadi peningkatan kasus terkonfirmasi positif yang signifikan pada Ahad (6/2/2022). Kasus konfirmasi positif harian Covid-19 bertambah sebanyak 36.057 dan meninggal dunia akibat virus tersebut sebanyak 57 orang.

Menanggapi meningkatnya kasus dalam beberapa pekan terakhir, Ketua MCCC Agus Samsudin menyatakan 89 Sakit Muhammadiyah dan Aisyiyah (RSMA) siap melakukan peningkatan kapasitas layanan. "Kami akan meningkatkan kapasitas rumah sakit, seperti tahun lalu kita ada 3.000 tempat tidur bila terjadi, tapi Insya Allah tidak. Tapi, jika terjadi gelombang ketiga, kami sudah mempersiapkan tempat tidur di rumah sakit-rumah sakit Muhammadiyah," kata Agus.

Bukan hanya Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) Bidang Kesehatan yang akan disiapkan, tapi juga AUM lain, seperti Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA), termasuk sekolah-sekolah Muhammadiyah juga disiapkan dalam menghadapi lonjakan kasus ini. Menurutnya, kesiapan MCCC bukan hanya pada bantuan tenaga dalam pelaksanaan vaksinasi, tapi juga mengaktifkan kembali shelter untuk isolasi.

Semua ini dilakukan sebagai persiapan MCCC jika sewaktu-waktu kasus Covid-19 meningkat. "Termasuk, gencar melaksanakan vaksinasi tahap ketiga (booster) untuk sivitas akademika maupun masyarakat umum," kata dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement