REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pandemi Covid-19 turut memberikan dampak besar bagi brand-brand hijab di Indonesia. Namun gelaran tahunan Indonesia Hijabfest kembali digelar setelah tertahan oleh pandemi Covid-19.
Founder Indonesia Hijabfest, Sheena Krisnawati mengatakan pada tahun ini dunia fesyen kembali mencoba untuk bangkit. Pada tahun ini, Indonesia Hijabfest menggandeng Bank Syariah Indonesia sebagai partner untuk event tahun ini.
"Database kami ada 500 brand (yang ikut), kami akan menginformasikan tentang jadwal dan lokasi event hijabfest 2022. Selain itu, ada dukungan dari BSI yang akan mendukung brand lokal untuk tetap berjaya," kata Sheena di Trans Luxury Hotel Bandung, Kota Bandung, Senin (7/2/2022).
Sheena menargetkan Indonesia Hijabfest akan digelar Maret 2022 atau sebelum puasa mengingat animo masyarakat yang sangat tinggi. Sheena cukup optimis bahwa event Indonesia Hijabfest bisa mendongkrak penjualan brand-brand yang terlibat meski tidak banyak pengunjung yang hadir.
Sheena memaparkan skema yang ditawarkan adalah jasa titip beli barang. Saat ini telah terdaftar 200 orang yang diseleksi secara ketat. Mereka akan mendapatkan akses untuk membeli barang-barang yang mengikuti event Indonesia Hijabfest dengan jasa Rp 20 ribu hingga Rp 200 ribu untuk setiap barangnya.
"Melihat tahun lalu saat pandemi mulai kembali dibukan pada November 2020. Dengan 39 yang ikut kita bisa mendapatkan omzet Rp11 miliar selama lima hari. Itu sangat bagus dengan tenant sedikit. Pengennya kita sekali event Rp20miliar namun harus dengan tenant banyak itu semua tergantung situasi dan kebijakan pemerintah," kata Sheena.
"Jasa titipan memang baru hits saat pandemi di event Indonesia Hijabfest. Tentunya ini sangat membantu disaat harus membatasi pengunjung dan peserta," kata Sheena.
Di sisi lain Senior Vice President Funding and Hajj Bank Syariah Indonesia, Vita Andrianty mengakui momen HUT BSI pertama ini menjadi bentuk dukungan bagi pelaku bisnis hijab. Apalagi di tengah pandemi ini bisnis hijab harus bertahan di tengah pandemi.
"Apabila kita konsen dalam industri halal ini dengan nilai unik bisa berbicara banyak bahkan di pasar global. Kami siap support agar Indonesia bisa menjadi kiblat fesyen hijab dunia," kata Vita.
Vita mengakui Indonesia bisa menjadi tren fesyen hijab dunia. Dengan sinergi bersama BSI, Vita mengakui ada dukungan khusus bagi brand fesyen hijab.
"Salah satunya dengan sinergi antara BSI, nasabah BSI dan pelaku industri fesyen Hijab dan akan dibuat program. Selain itu kita akan bantu dalam proses ekspor serta kartu kredit Hasanah Card yang memiliki keuntungan bagi pengusaha bisnis," kata Vita.