REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah studi menemukan bahwa rutin minum parasetamol bisa meningkatkan risiko serangan jantung. Para ahli memperingatkan, konsumsi penggunaan pil yang dijual bebas itu dalam jangka panjang dapat menjadi berita buruk bagi jutaan orang dewasa yang menderita tekanan darah tinggi.
Peneliti dari University of Edinburgh di Inggris menyatakan, mengonsumsi obat penghilang rasa sakit dua kali setiap hari meningkatkan risiko serangan jantung atau strok sebesar 20 persen untuk pasien dengan kondisi tersebut. Peneliti menyarankan, dokter harus memberikan dosis serendah mungkin untuk waktu sesingkat mungkin jika pasien perlu untuk mengendalikan rasa sakit.
Petugas medis sering meresepkan parasetamol untuk pasien secara jangka panjang daripada ibuprofen karena diketahui dapat meningkatkan tekanan darah. Namun, menurut penelitian yang melibatkan 110 pasien ini diketahui bahwa tekanan darah peserta meningkat secara signifikan pada orang yang sering minum parasetamol.
"Beberapa pasien dalam uji coba mengalami peningkatan tekanan darah yang sangat signifikan hanya dalam beberapa hari," kata para ahli.