REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Menukil buku Tafsir Ilmi, Hewan dalam perspektif Alquran dan Sains karya Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran, katak merupakan hewan yang juga disebutkan dalam Alquran. Surat Al Araf ayat 133 berbunyi:
فَأَرْسَلْنَا عَلَيْهِمُ الطُّوفَانَ وَالْجَرَادَ وَالْقُمَّلَ وَالضَّفَادِعَ وَالدَّمَ آيَاتٍ مُفَصَّلَاتٍ فَاسْتَكْبَرُوا وَكَانُوا قَوْمًا مُجْرِمِينَ
Maka, Kami kirimkan kepada mereka (siksa berupa) topan, belalang, kutu, katak dan darah (air minum berubah menjadi darah) sebagai bukti-bukti yang jelas dan terperinci. Akan tetapi, mereka tetap menyombongkan diri dan mereka adalah kaum pendurhaka.
Allah turunkan hama katak sebagai bukti keesaan Allah melalui tangan Nabi Musa.
Allah mendatangkan katak dalam jumlah yang luar biasa besar kepada penduduk Mesir. Semua lahan terbuka mendadak dipenuhi katak.
Katak juga berserakan di rumah-rumah, meloncat kesana kemari dan mengotori makanan yang ada di atas meja. Hal ini membuat masyarakat Mesir sangat tertekan.
Mereka mendatangi Musa dan berjanji akan melepaskan Bani Israil dari kungkungan mereka. Musa menyanggupi permintaan mereka.
Kemudian Musa berdoa kepada Allah, dan Dia pun mengangkat bencana itu dari tanah Mesir. Akan tetapi, alih-alih membebaskan Bani Israil, penguasa Mesir malah mengingkari janjinya. Akibatnya Allah pun mendatangkan mukjizat berikutnya yang menguatkan kebenaran Musa.